Oleh: Fadhilah Aini

Mahasiswi PPKN USK 

Pemuda adalah aktor kunci dalam segala pergerakan besar, baik dalam perubahan ekonomi, sosial, pendidikan, dan bangsa. Dilihat dari sejarahnya, pemuda merupakan lapisan terpenting dalam perjuangan bangsa yang sedikitnya berjumlah 30% dari jumlah rakyat Indonesia. 

Lapisan ini penuh dengan dinamisme, vitalisme, dan heronisme. Kenyataannya pemuda telah menunjukkan bukti, bahwa perjuangan bangsa Indonesia dalam waktu lebih dari satu setengah abad lalu, pemudalah yang  menjadi tonggak sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. 

Tonggak sejarah tersebut dibangun oleh para pemuda Indonesia mulai dari semangat bersatu, membulatkan tujuan bersama, dan berjuang mempertahankan tanah air. Mengusir penjajahan, dan membangun bangsa yang kuat. Pemuda kemudian menjadi harapan bagi segenap bangsa. 

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, jumlah penduduk Indonesia mencapai 275,36 juta jiwa pada Juni 2022.

Dari jumlah tersebut, ada 190,83 juta jiwa (69,3%) penduduk Indonesia yang masuk kategori usia produktif (15-64 tahun). Terdapat pula 84,53 juta jiwa (30,7%) penduduk yang masuk kategori usia tidak produktif.

Pertanyaannya kemudian, apa yang pemuda lakukan pemuda hingga menjadi penggerak perubahan dari peluang besar ini?  Untuk ini, Indonesia membutuhkan pemuda unggul yang memiliki kualitas dan visi besar dalam menatap dunia dan  memiliki peran menuju puncak keemasan. 

Karena itu, maju dan mundurnya suatu negara sedikit banyak ditentukan oleh pemikiran dan kontribusi pemuda, baik dalam ranah masyarakat, kekuasaan, maupun lembaga atau organisasi. 

Dengan kemajuan teknologi, pemuda diharapkan terus bergerak memberikan sumbangsih pemikiran dan gagasannya dan  menciptakan inovasi baru dan karya. Pemuda harus berperan membangun landasan berpikir yang lebih terbuka untuk kesejahteraan dan kebesaran bangsa Indonesia. 

Suekarno mengatakan, "Berikan aku 1000 orang tua, jadi mereka akan mencabut gunung Semeru hingga akarnya, tetapi  jika kamu memberi aku sepuluh pemuda, maka mereka akan mengguncangkan dunia." 

Ucapan presiden pertama Indonesia ini memberi makna, bahwa sebagai pemuda haruslah berani menghadapi segala tantangan, melawan hambatan dan ancaman, baik yang berasal dari dalam maupun luar. Kata-kata tersebut membangkitkan semangat dan membawa negara ini ke arah yang lebih baik dan progresif. 

Citra Yulianti Eka Pertiwi mengemukakan, bahwa untuk mencapai pemuda yang menggerakkan perubahan, salah satunya ialah menghargai jasa para pahlawan, mengambil nilai-nilai perjuangan dan memperkaya khasanah perjuangan di daerah masing-masing. Pemuda harus menimbulkan rasa nasionalisme yang tinggi terhadap bangsa dan negara.

Pemuda yang diharapkan tentulah memiliki sikap, kegigihan dan semangat kebangsaan yang tinggi  seperti pemua-pemuda pada zaman pergerakan nasional.

Demikian pula dalam hal peningkatan literasi,  pemuda dapat berperan mengupayakan pergerakan yang maju, menulis dan menerbitkan berbagai gagasan, dan mendorong perubahan yang lebih beradab dan berbudaya. 

Untuk ini, pemuda haruslah terbuka dalam menerima pemikiran dan pengalaman baru, serta berkontribusi memajukan umat dan bangsa dengan menjadi relawan penggerak perubahan. Bisa juga pemuda menggerakkan perubahan dengan mendukung produk lokal, yang merupakan wujud cinta terhadap tanah air mendukung terciptanya keadilan dan kesejahteraan rakyat.

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top