lamurionline.com -- Banda Aceh - Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Baitul Mal Aceh (BMA) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEBI) UIN Ar-Raniry sepakati  kerjasama pembentukan Laboratorium Manajemen Zakat (LMZ).  Naskah kerjasama ketiga lembaga itu ditandatangani oleh masing-masing pimpinan di sela-sela Seminar Nasional Zakat dan Pembangunan Ekonomi Ummat di Ruang Theater FEBI UIN Ar-Raniry, Darussalam, Banda Aceh, Sabtu, (17/12/2022). 

Seminar nasional dengan tema Peningkatan Profesionalisme Manajemen Pengelolaan Zakat dibuka oleh Rektor UIN Ar-Raniry Prof  Dr  Mujiburrahman  MAg. Dalam sambutannya dia mengapresiasi inisiatif Baznas dan BMA membangun LMZ di FEBI UIN Ar-Raniry, yang akan berfungsi sebagai tempat menggodok berbagai kajian dan kebijakan pengembangan zakat untuk peningkatan kesejahteraan ummat. 

Pimpinan Bidang Perencanaan, Kajian dan Pengembangan Baznas, Prof  (HC)  Dr  Zainulbahar Noor  SE  MEc  menyampaikan, bahwa LMZ akan berfungsi sebagai tempat diselenggarakan program sertifikasi amil untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme amil dalam pengelolaan zakat. “FEBI UIN Ar-Raniry dipilih karena peran strategis yang dapat dimainkan Aceh untuk menjadi pusat pengembangan ekonomi syariah nasional,” katanya. 

Anggota Badan BMA, Abdul Rani Usman menambahkan, BMA akan terus melakukan  berbagai terobosan dan inovasi pengelolaan zakat yang profesional, meningkatkan mengumpulan zakat, infak dan harta keagamaan lainnya, serta  mendayagunakannnya secara efektif dan efesien. 




“Berbagai fasilitas dan rugasi yang ada di Aceh menjadi peluang untuk memajukan pengelolaan zakat dan infak,  serta penerapan prinsip-prinsip ekonomi Islam dalam kehidupan masyarakat,” katanya.

Dekan FEBI UIN Ar-Raniry Dr  Hafas Furqani  MEc menjelaskan, Seminar Nasional Zakat dan Pembangunan Ekonomi Ummat  diisi oleh  narasumber Direktur Kajian dan Pengembangan ZIS DSKL Dr Muhammad Hasbi Zaenal dan  Dr  Hafas Furqani  MEc. “Hasbi memaparkan materi kebijakan amil zakat dalam kaitannya dengan link and match, iron stock, dan laboratorium manajemen zakat,” katanya.

Dalam paparannya Hasbi Zainal mengatakan, adanya LMZ di Aceh dapat menjadi corong riset, pengembangan skill, pelatihan,  serta wadah sertifikasi profesi amil zakat. LMZ akan terkoneksi langsung ke BAZNAS. LMZ dapat juga menjadi Unit Pengumpul Zakat dari Baitul Mal Aceh. 

“FEBI UIN bisa berperan dalam membuat modul dalam standar kompetensi kerja nasional Indonesia,  yang kemudian dapat diadaptasi secara nasional,” pungkasnya.  (Sayed M. Husen)

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top