LAMURIONLINE.COM I ACEH BESAR - Usai melaksanakan rembuk pendidikan di Pulo Aceh dan Kota Jantho, Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kabupaten Aceh Besar kembali menggelar Rembuk Pendidikan Ke III guna menyerap aspirasi dari seluruh segmen dan stakeholder terkait, Sabtu (5/8) di Ruang Rapat Direktur Pasca Sarjana UIN Ar Raniry, Darussalam, Banda Aceh. Hadir pada rembuk pendidikan tersebut para tokoh pendidikan, sejumlah kepala sekolah, unsur pengawas, perwakilan disdikbud, Kadis Pendidikan Dayah Aceh Besar, Kabid Perlindungan dan Pemenuhan Hak Perempuan dan Anak, Kemenag Aceh Besar, perwakilan mahasiswa dan OKP, unsur dayah Aceh Besar, aktivis pendidikan serta unsur akademisi dan dosen UNAIR dan USK. 

Turut hadir pada kesempatan itu Ketua Komisi V DPRK Aceh Besar Bidang Pendidikan dan Kesehatan, Hanifullah SPdI dan unsur media. Kegiatan ini juga didampingi oleh tim MPD Aceh Besar lainnya, Dr Silahuddin, Tgk Hafidz, Drs Hamdani dan tim sekretariat.

Rembuk pendidikan itu dilaksanakan untuk memperoleh berbagai masukan dari semua pemangku kepentingan di Aceh Besar

Ketua MPD Aceh Besar, Prof Dr Mustanir Yahya MSc saat membuka kegiatan mengatakan setiap pihak harus ikut andil dan peduli pendidikan.  Dirinya mengakui adanya tantangan besar untuk memajukan pendidikan di Aceh Besar, mulai dari isu kekurangan guru, tidak berada di tempat tugas hingga persoalan sarana dan prasarana yang kurang memadai, termasuk kemajuan sistem teknologi saat ini yang mejadi tantangan sendiri bagi para pendidik. 

“Bicara pendidikan tidak hanya berbicara di warung kopi, maraknya pelecehan seksual, perceraian, judi serta miras menjadi tanggung jawab dan pokok diskusi kita dalam rembuk ini” ujar Mustanir.

“Namun isu-isu tersebut bukan segala-galanya, karena ada yang lebih penting dari itu adalah kemauan dan kesungguhan dari masyarakat itu sendiri,” ujarnya.

Mustanir menambahkan kemajuan suatu daerah sangat ditentukan oleh kondisi pendidikan di daerah itu. Oleh karenanya Ia mengajak peserta rembuk untuk sepakat akan pentingnya pendidikan bagi anak-anak, tidak hanya sampai pada tingkatan SD, SMP dan SMA saja, melainkan hingga jenjang perguruan tinggi.





“Semua kita sepakat bahwa majunya sebuah bangsa adalah melalui pendidikan. Kita bicara ekonomi, teknologi, keluarga dan lain sebagainya, semua harus didukung oleh pendidikan,” lanjutnya.

Prof Dr Safrul Muluk yang turut hadir dalam rembuk tersebut mengapresiasi kegiatan yang digelar MPD Aceh Besar. Prof Safrul juga menyampaikan tentang rendahnya tingkat leterasi dan numerasi menjadi isu saat ini. Pemantapan baca tulis Al Quran harus diberikan perhatian yang lebih. Selain keluarga dan sekolah, pilar pendidikan juga ada di masyarakat. 

“Jadi harus ada satu pilar kontrol dalam hal ini. Peran komite juga penting” ujar Prof Safrul

Sementara Prof Zulfikar dari unsur UNAIR mengatakan peran komite akan lebih besar jika di SK kan oleh MPD langsung. Selain itu zonasi sekolah itu penting untuk mencapai kepandaian dan kemajuan pendidikan, tidak hanya terfokus pada sekolah favorit dan non favorit. 

Sementera peserta lainnya, Muhardi Juned selaku Pengawas sekolah SMP mengajak seluruh yang hadir untuk berani mengambil tindakan atau eksekusi atas apa yang telah dirembukkan. 

Berbagai tanggapan pun muncul dalam rembuk pendidikan itu, salah satunya MPD juga harus terkoneksi dengan OKP kemahasiswaan dimana saat ini muncul beragam masalah. MPD harus siapkan perangkat atau regulasi dalam mengatur berbagai persoalan pendidikan. Selain itu pendidikan moral menjadi poin penting dalam dunia pendidikan agar pelecehan dan semacamnya tidak terjadi. 

Peserta rembuk juga menekankan perlunya sekolah dan tempat yang layak dan ramah anak serta pembentukan karakter yang baik untuk menjaga stabilitas mutu pendidikan itu sendiri, karena di Aceh Besar tidak hanya ada sekolah umum tapi juga adanya pendidikan dayah pesantren yang mengutamakan pembinaan akhlak dan moral.

Dalam kesempatan ini, para pihak seperti perwakilan Dinas Pendidikan Aceh Besar, Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Besar, Kakankemenag Aceh Besar dan Ketua Komisi V DPRK Aceh Besar bersepakat untuk bersinergi, dan berkolaborasi secara bersama-sama dalam memajukan pendidikan di Aceh Besar. Hal ini turut diiyakan oleh segenep peserta yang hadir.

Kegiatan yang dimoderatori oleh Dr Sabirin MSi seyogyanya berakhir pada jam 12.00, namun karena antusias dan semangat dari seluruh peserta Rembuk Pendidikan yang cukup tinggi, harus berakhir pada jam 13.00 WIB. 

"Sebanyak 50 peserta telah banyak memberikan kontribusi dalam rembuk pendidikan ini" ungkap Sabirin.

Menanggapi berbagai persoalan pendidikan ini, Ketua MPD Aceh Besar, Prof Dr Mustanir Yahya MSc, kembali mengajak semua pihak untuk sama-sama duduk secara berkesinambangunan untuk peduli dan menanggapi berbagai isu pendidikan. 

“Melalui rembuk pendidikan ini telah menghasilkan beberapa masukan, saran pendapat, terobosan baru dan rekomendasi agar semua pemangku pendidikan secara umum bersinergi menyusun strategi guna menyukseskan program peningkatan mutu pelayanan pendidikan untuk kemajuan pendidikan dalam upaya meningkatkan skill tenaga pengajar, fasilitas belajar dan isu pendidikan lainnya di Kabupaten Aceh Besar” ujarnya.

Liputan: Cek Abrar

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top