LAMURIONLINE.COM | SINGKIL
 - Gusmiardi, yang lebih dikenal dengan panggilan Tgk. Rumeung Aceh Singkil menyatakan sikap tegas menolak segala upaya memisahkan Aceh Singkil dari Provinsi Aceh. Hal ini disampaikan dalam kapasitas sebagai Ketua Qabilah Pantai Singkil dan Ketua Seluruh Santri Aceh Singkil, serta sebagai anak muda asli daerah tersebut.

Gusmiardi, yang juga tercatat sebagai mahasiswa di Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nadhlatul Ulama (STISNU) Aceh, dalam rilisnya di media ini, Senin (16/6/2025) menekankan bahwa Aceh Singkil adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Aceh, baik dari sisi historis, keulamaan, maupun sosial-budaya.

"Kami sangat tidak mendukung jika tempat kami atau Kabupaten Aceh Singkil dijual atau dipalingkan dari Aceh" tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa Aceh Singkil merupakan salah satu Kabupaten yang kaya akan warisan keilmuan Islam. Salah satunya adalah ulama besar Syekh Abdurrauf Askingkili yang menjadi rujukan hukum bagi seluruh kawasan Aceh. Ulama ulama besar seperti syekh Kuala pun mengambil ilmu dari tradisi keilmuan yang lahir di Singkil.

"Atas dasar itu, Aceh Singkil tidak dapat dipisahkan dari Aceh," lanjut Gusmiardi.

Dalam pernyataannya, ia mengajak seluruh masyarakat Aceh, termasuk warga dari berbagai kabupaten dan kota, untuk bersatu menjaga keutuhan Aceh.

"Aceh harus tetap kuat dan tidak boleh dipisahkan atau dipeceh belah oleh pihak manapun," ujarnya penuh semangat.

Gusmiardi menutup pernyataannya dengan kalimat bahasa daerah yang bermakna penegasan komitmen, "Oda bisa sadaken kene, ulang pisahken kene. Sada kata, Sada sepakat.* (Tidak bisa dipisahkan di sini, jangan pisahkan di sini. Satu kata, satu kesepakatan.)

Kontributor: Rasyidi

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top