Oleh: Juariah Anzib, S.Ag 

Penulis Buku Wakaf di Aceh: Tradisi, Inovasi dan Keberkahan


Jujur salah satu sifat terpuji yang sangat diutamakan dalam ajaran Islam, bahkan menjadi pangkal dari segala kebaikan dalam kehidupan manusia. Sikap ini merupakan pembiasaan fundamental yang wajib ditanamkan sejak dini untuk membentuk pribadi yang kokoh dan berintegritas dalam keseharian. Tanpa kejujuran, tidak ada jaminan keselamatan, apalagi masa depan yang cemerlang.

Oleh karena itu, membiasakan anak bersikap jujur adalah keharusan. Sebab sekali kebohongan dimulai, ia akan memicu rentetan kebohongan berikutnya sebagai upaya menutupi kebohongan yang pertama. Ini adalah lingkaran setan yang tak akan pernah selesai. 

Karena itu, jangan pernah memberi celah sedikit pun untuk bersikap tidak jujur. Setiap anak sesungguhnya memiliki modal kejujuran di dalam jiwanya. Tugas kita memupuk dan membiasakannya agar menghasilkan perilaku yang mulia hingga mereka dewasa nanti.

Keteladanan terbaik dalam hal ini dicontohkan oleh seorang perempuan mulia dalam mendidik putranya. Ia membiasakan anaknya bersikap jujur di mana pun dan kapan pun, hingga sang anak tumbuh menjadi pribadi agung yang patut dikagumi. 

Perempuan salihah itu adalah Ibunda dari Imam Besar Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani. Mendengar nama tersebut, hati kita tergerak untuk menyimak lebih jelas kisah keteladanan sang imam besar ini.

Hikmah Kejujuran 

Dalam pengajian muslimah rutin pagi Ahad di Dayah Thalibul Huda, Abi Hasbi Al-Bayuni pernah mengisahkan, dahulu, ketika Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani masih kecil, ia meminta izin kepada ibunya untuk pergi menuntut ilmu agama. Sang ibunda pun segera mempersiapkan bekal keberangkatan putranya, mulai dari pakaian hingga perbekalan.

Mengingat jauhnya perjalanan yang harus ditempuh, ibu salihah ini menjahit saku kecil di bagian dalam pakaian anaknya. Saku tersembunyi itu disiapkan sebagai antisipasi jika terjadi hal-hal tak terduga, dan di dalamnya ia menyimpan empat ratus dirham sebagai bekal di tempat pendidikan nanti. Abdul Qadir kemudian dititipkan kepada seorang musafir agar bisa sampai di tujuan dengan selamat.

Di tengah perjalanan, rombongan Abdul Qadir dihadang segerombolan perampok. Mereka diancam secara kasar dan dipaksa untuk menyerahkan semua barang serta uang yang dibawa. Salah seorang perampok lalu bertanya kepada Abdul Qadir kecil, "Apa yang ada padamu?"

Dengan lantang dan jujur, ia menjawab, "Saya memiliki empat ratus dirham."

Awalnya, para perampok tak percaya dengan pengakuan anak kecil ini. Mereka mendesak agar Abdul Qadir memberikan informasi yang benar. Tanpa ragu, Abdul Qadir berkata, "Saya memiliki 400 dirham yang disimpan di saku baju sebelah dalam, yang dijahit oleh ibuku."

Mendengar jawaban itu, para perampok memeriksanya. Mereka membuka jahitan saku tersembunyi tersebut dan terkejut, ternyata uang sejumlah yang disebutkan benar-benar ada. Dirham itu kemudian diserahkan kepada para perampok.

Para perampok terkesima. Mereka bertanya, "Mengapa engkau begitu jujur, anak kecil?"

Abdul Qadir Al-Jailani menjawab, "Ibuku mengajarkan untuk selalu bersikap jujur. Karena orang yang tidak jujur bukanlah umat Nabi saw. Jujur sifat terpuji yang mengantarkan kita kepada kesuksesan hidup."

Berkat kejujuran seorang anak kecil, para perampok merasa malu dan menyadari perbuatan maksiat mereka. Allah telah membukakan pintu hidayah dan hikmah di balik peristiwa tersebut. Sejak saat itu, gerombolan tersebut tidak lagi merampok. Mereka bertaubat kepada Allah dari kejahatan yang selama ini mereka lakukan.

Menanamkan Integritas

Kisah ini menunjukkan betapa kuatnya dampak yang ditimbulkan oleh sifat jujur yang ditanamkan oleh ibunda Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani. Sikap mulia ini terwujud dalam kehidupannya dan menjadi modal dasar untuk menghadapi kehidupan yang penuh tipu muslihat, kebohongan, dan ketidakadilan.

Untuk itu, mari kita tanamkan budaya jujur dalam kehidupan sehari-hari, karena integritas merupakan kekuatan yang mampu mengalahkan kezaliman, membuka pintu hidayah, dan menuntun kita menuju kehidupan yang lebih baik.

SHARE :

0 facebook:

 
Top