Fenomena meninggalnya u s t a z m u d a ' j e f r i a l Buchori' baru-baru ini mungkin masih terekam di benak kita masing-masing. Betapa tidak, ribuan pelayat dan penziarah tanpa di komando tumpah ruah mulai dari rumah duka sampai di jalan-jalan menuju pemakaman. Datang dari berbagai sudut kota tidak diketahui pasti tujuan masing-masing para pelayat, entah hanya penasaran, atau hanya ingin melihat langsung jenazahnya atau memang benar-benar ingin melaksanakan fardhu kifayah. Terlepas dari apapun tujuan para pelayat tersebut yang terpenting adalah jarang sekali terjadi peristiwa seperti ini khususnya di negeri tercinta kita ini. Mungkin disinilah Allah menunjukkan kekuasaannya bagi orang-orang yang meninggalnya husnul khatimah. Semoga kita dapat mengambil hikmahnya. Namun, dibalik semua cerita hebat di atas, ada sisi negatif lainnya yang patut mendapat perhatian besar. Adalah orang-orang yang ditinggalkan pasca kematian beliau memperlakukan kuburan ustaz jefri secara berlebihan. Penziarah yang datang ke makam beliau tidak hanya untuk mendoakan beliau, akan tetapi ada bagi sebagian penziarah yang agak fanatik sampai membawa serta tanah kuburan untuk dibawa pulang. Kejadian seperti ini sangat di sayangkan. 

Di jaman modern seperti ini masih ada kepercayaan-kepercayaan seperti itu. Tanpa kita sadari inilah awal dari kemunduran aqidah kita. Hal-hal seperti inilah yang sangat ditakutkan oleh rasulullah muhammad dikemudian hari yaitu menjadikan kuburan orang-orang shaleh tempat meminta, tempat berdoa, tempat shalat, tempat perayaan dan sebagainya. Untuk lebih jelas mari kita lihat sebuah hadits rasul yang membahas tentang ini. “janganlah kamu jadikan rumahrumah kamu sebagai kuburan, dan janganlah kamu jadikan kuburanku sebagai tempat perayaan. Tetapi ucapkanlah shalawat untukku, karena sesungguhnya ucapan shalawatmu sampai kepadaku dimanapun kamu berada”. (HR. Abu Dawud dengan isnad hasan, dan para periwayatnya tsiqat) J a n g a n k a n m e n z i a r a h i kuburan orang lain, untuk menziarahi kuburan rasul sendiri saja tidak dianjurkan padahal menziarahi kuburan nabi muhammad adalah sebuah amalan yang baik. Itu d i k a r e n a k a n r a s u l s a n g a t menginginkan keselamatan iman dan aqidah umatnya agar terbebas dari perbuatan syirik. Maka dari itu, marilah perbaiki kembali aqidah kita. Yakinkan bahwa Allah lah tempat memohon segalanya. Tidak perlu harus ke kuburan orang-orang shaleh hanya untuk melepaskan Nazar(peulheuh kaoi) mungkin seperti yang sering kita lakukan selama ini. Lebih baik dalam nazar kita niatkan untuk menyantuni anak yatim atau bersedekah tanpa diketahui siapapun dari pada berfoya-foya di makam atau kuburan orang shaleh tersebut. 

Niat menziarahi kubur adalah boleh-boleh saja karena dapatmengingatkan kepada kematian namun jikalau kuburan sudah disalah tempatkan maka pertanyaannya adalah dimana posisi Allah ta'ala? Apakah kita KEMURNIAN .................. sudah tidak menganggap Allah itu ada? K u b u r a n o r a n g s h a l e h t i d a k a k a n memberikan mamfaat apa-apa, lebih baik kita berusaha agar bisa menjadi seperti orang shaleh tersebut. Wallahu A'lam…..  

NB: 
Aqidah ialah sebuah keyakinan yang kuat terhadap sesuatu dan terhujam dilubuk hati orang yang meyakininya sehingga tidak ada keraguan lagi di dalamnya sehingga menjadi asas yang paling dasar dalam kehidupan beragama.
SHARE :
 
Top