Lamurionline.com--Jakarta- Mendengkur tidak hanya mengganggu kenyamanan pasangan, tapi juga bisa menyebabkan tusukan tajam di rusuk di mana hal itu bisa mempengaruhi penglihatan Anda.

Para peneliti di Taiwan baru-baru ini mengumumkan bahwa orang-orang dengan kondisi sleep apnoea bisa menyebabkan dia mendengkur keras. Orang ini dua kali lebih mungkin mengalami gangguan mata glaukoma.
Tiga juta warga Inggris memiliki sleep apnoea di mana jaringan otot-otot tenggorokan runtuh dan memicu mendengkur. Hal ini juga menghentikan aliran udara sama sekali yang membuat orang sering bangun.
Ilmuwan Taiwan menganalisis data pada 1.000 pasien dengan sleep apnoea dan 6.000 pasien yang tak memilikinya. Penderita ternyata 1,67 kali lebih mungkin berisiko glaukoma dimana peningkatan tekanan dalam bola mata menyebabkan hilangnya penglihatan secara bertahap.
Para peneliti percaya bahwa sleep apnoea dapat mengurangi jumlah oksigen yang sampai ke mata, meningkatkan risiko glaukoma, seperti dikatakan peneliti.
Di luar itu, ada beberapa kondisi yang berhubungan dengan mendengkur. Berikut beberapa di antaranya, seperti diulas Dailymail.
- Mendengkur dan arteri tersumbat
Mendengkur dapat memicu stroke dan masalah jantung. Pendengkur lebih mungkin mengalami penyempitan arteri, khususnya arteri utama di leher yang mensuplai darah ke beroksigen ke otak.
Para peneliti di University of Detroit percaya bahwa trauma yang disebabkan oleh getaran mendengkur dapat menyebabkan peradangan yang mengarah ke arteri menebal. Ini merupakan tahap awal dari asterosklerosis, dimana arteri menjadi kaku.
Hal ini dapat meningkatkan risiko stroke, namun beberapa ahli mengatakan masih diperlukan penelitian lebih lanjut.
Mendengkur juga dikaitkan dengan pengerasan pembuluh darah di sekitar jantung yang menyebabkan serangan jantung.
- Sakit kepala dan pergelangan kaki terkilir
Gangguan ini mungkin berada di ujung tubuh, tetapi pergelangan kaki yang terkilir atau rusak dapat menyebabkan sakit kepala berulang. Hal ini diduga karena kerusakan pergelangan kaki menyebabkan jalan kita berubah.
Kita terus berjalan berbeda setiap bulan dan bahkan bertahun-tahun dimana hal ini dapat menempatkan lutut, pinggul, bahkan kepala dan leher tidak sejajar.
"Pola pergerakan tubuh akan berubah sesuai dengan efek dari tubuh masing-masing," kata James Myers, County Chiropractic in Exeter & Okehampton Chiropractic Clinic.
"Berat badan Anda cenderung ke depan ketika melangkah ke depan, menyebabkan Anda melengkungkan punggung, meningkatkan bahu dan memiringkan kepala Anda ke belakang."
Dia menjelaskan bahwa ini dapat menyebabkan apa yang disebut sakit kepala cervicogenic (sakit kepala yang timbul dari tulang belakang leher, tulang yang membentu leher) ke punggung atas, bahu dan leher menjadi kronis karena terlalu banyak bekerja. Hal ini dapat menjebak dan mengiritasi saraf yang mengarah pada tengkorak di mana memicu sakit kepala.
James Ritchie, konsultan ortopedi kaki dan ahli bedah pergelangan kaki dari Orthopaedic Foot & Ankle Society mengatakan, "Beberapa orang yang menderita cedera pergelangan kaki juga mengalami sakit kepala, tapi belum ada bukti yang nyata." (108jakarta)
SHARE :
 
Top