Lamurionline.com--BANDA ACEH – Seniman yang mengisi acara penutupan Pagelaran Seni se-Sumatera yang dilaksanakan Taman Budaya Aceh (TBA), Dinas Kebudayaan Aceh, memprotes ketidakbecusan dinas terkait untuk mensukseskan acara yang diikuti 10 Taman Budaya Sumatera, sejak 12-15 November 2013 di TBA Banda Aceh.

Protes diawali pemain seudati yang personilnya merupakan para syeh yang dikomandoi syeh min. Nada menggugat itu, diutarakan dalam bahasa Indonesia dengan harapan semua peserta dan kepala taman budaya dari luar Aceh paham maksudnya. Mereka merasa heran, kenapa lembaga pemerintah tidak peduli atau tidak serius mengurus acara sebesar ini dengan baik. 

“Kami bingung, kenapa acara seni se-Sumatera seperti ini. Malah pejabat terkait tidak mau datang. Apakah, dananya tidak ada atau memang acaranya dikerjakan asal-asalan saja. Malu dengan tamu, banyak pertanyaan tidak bisa kita jawab,”gugat mereka dalam syair disambut gemuruh penonton. 

Giliran, Ampon Yan dari Teater Kosong Banda Aceh juga mengugat – mereka yang biasanya membawakan drama penuh dengan banyolan dan sentilan, semalam karena menilai pagelarannya tidak jelas  mereka hanya memilih membawakan dua puisi saja. Satu puisi “Pelacur-pelacur Jakarta”, karya WS Rendra dan puisi “Kentut”, karya Ampon Yan. 

“Saya tidak habis pikir, sudah bertahun-tahun persoalan di sini (TBA) tidak pernah digubris. Taman Budaya sendiri, seniman sendiri. Bagaimana mau kembangkan seni budaya di Aceh. Wajar, kalau teman-teman dari luar Aceh kecewa melihat dan mengalami sendiri. Kami sudah lama merasakan kondisi ini – seniman tidak bisa berkarya lagi karena tidak didukung oleh pemerintah. TBA jadi mahal dan hilang fungsinya,”papar Ampon Yan dengan nada miris.

Ditengah hujanan kritik, meski acara belum selesai, Kepala Taman Budaya Aceh, Yusri meninggalkan arena terbuka menuju ke kantornya sekitar 75 meter dari tempat acara. Sebelumnya, ketika pidato menutupan, Yusri mengatakan acara yang berlangsung selama 4 malam berlangsung dengan meriah dan sukses. Yusri juga menyampaikan terimakasih banyak kepada seniman dan kepala taman budaya se-Sumatera yang sudah datang dan menampilkan karyanya ke Taman Budaya Aceh. 


Dalam acara penutupan, selain seudati, tarian, teater kosong dan band geutanyo juga tampil penyair Aceh D Kemalawati dan Din Saja untuk membaca karya-karya mereka. Acara yang dimulai sekitar pukul 21.00 selesai sekitar pukul 22.30 WIB. Tahun depan Pagelarann Seni se-Sumatera akan dilaksanakan di Propinsi Riau.(http://www.antaraaceh.com*)
SHARE :
 
Top