Penerbit Bentang Pustaka pada Sabtu (30/11) melaunching novel Pelangi Musim Semi di 3 In 1 Coffe Banda Aceh. Novel Pelangi musim semi merupakan sebuah novel karangan Rizki Affiat seorang penulis muda yang merupakan seorang aktivis dan peneliti independen di Aceh, tulisannya telah cukup banyak dimuat dibeberapa media. Rizki lahir di Jakarta 1984 dan merupakan seorang alumnus Ilmu Politik Universitas Indonesia dan juga alumnus Legislative Fellowship Program American Council For Young Political Leaders, namun karena perjalanan hidupnya membuat Rizki terdampar dan berkelana di Aceh. Baginya Aceh ibarat rumah kedua, tempat menjalin banyak teman, menambah wawasan dan menikmati alam. 

Kontibutor Lamuri Rina Julita yang hadir saat launching mengatakan Pelangi Musim Semi merupakan sebuah novel yang menceritakan tentang kisah seorang mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah pasca sarjana di Universitas Harvard Amerika Serikat, Novel ini diterbitkan pada agustus 2013 dan diangkat untuk menggambarkan sebuah perbedaan, seperti halnya pelangi itu sendiri memiliki perbedaan dalam warna tetapi memiliki tujuaan dan cahaya yang sama untuk mencerahkan. Begitu juga halnya dengan agama, walaupun berbeda sebenarnya memiliki arah pandang yang sama, namun karena perbedaan dalam cara melihatlah yang membuat mereka beda. Dan karena latar belakang kehidupannya Omar (mahasiswa Indonesia) membuat ia menjalani hidup dengan suka hati dan pragmatis, hingga bunyi gemercik air disebuah taman mengawalnya pada sebuah perenungan panjang, ia belum tau apa yang sesungguhnya ia inginkan dalam kehidupannya, ia gelisah untuk mencari tau. disaat kegelisahan itu muncul ia berjumpa dengan seorang Anais yang berbeda bangsa, agama dan Negara dengannya. Serangkaian kisah mereka dimulai ketika peristiwa kampanye presiden Obama Amerika Serikat dan Blockade Israel terhadap Gaza di Palestina. 

Pergulatan tentang keimanan dan cinta timbul tenggelam dalam serangkaian peristiwa yang mengitari mereka. Saat Omar mengikuti program magang di palestina di akhir tahun kuliahnya, pandangannya terhadap gerakan islam dan politik Internasional semakin berubah. Ia mulai menyusun rencana untuk terlibat langsung dalam aktivitas kemanusiaan yang anti kekerasan. Baginya, Palestina menjadi panggilan hati. Namun hatinya juga tak pernah berhenti memanggil Anais. Anais hadir, sekonyong-konyong mereka menjadi pasangan yang tak terbahasakan. Langkah keduanya selalu bergegas menuju satu sama lain, namun kedekatan mereka adalah sesuat yang berongga. Ada isi hati yang tak terungkap dan imaji yang tak terwujud, berbeda bangsa, agama dan Negara, mereka menganggap pertemuan mereka hanya aksiden sekejap dalam takdir. Bertemu untuk berpisah ke tempat masing-masing dan bergelut dengan dunia yang sudah menanti kiprah mereka. 

Apakah Tuhanmu Mengecam Perbedaan? Sebuah pertanyaan yang cukup menarik yang menggambarkan keunikan dari kisah pelangi musim semi. Yang merupakan sebuah pertanyaan yang diajukan oleh Anais kepada Omar, karena didunia yang hiruk pikuk menajamkan perbedaan. Cinta seringkali terserak dalam kemustahilan, terlebih perbedaan dalam keyakinan. Namun iman adalah pergulatan nilai kemanusiaan trasedental yang bersifat universal. 

Penerbit Bentang Pustaka sendiri merupakan penerbit besar yang cukup terkenal di Indonesia, yang telah cukup banyak menerbitkan buku-buku best seller yang go internasional, seperti diantaranya Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi karangan Andrea Hirata. (Rin/Red)
SHARE :
 
Top