Yayasan Pulih Aceh menggelar AKSI Simpati pada Senin (02/12) di Bundaran Simpang Lima Banda Aceh. Kegiatan ini bertujuan untuk mengkampanyekan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (16 AKTP) yang digelar mulai pukul 16.00 s/d 18.00 WIB. Yayasan pulih sendiri merupakan organisasi nirlaba yang bergerak dalam penanganan trauma dan pemulihan psikososial bagi masyarakat yang mengalami dampak kekerasan secara langsung dan tidak langsung, serta bencana alam di berbagai wilayah Indonesia, dengan pendekatan yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan penerima manfaat. 

Menurut Rina Julita salah seorang siswa The Publisher Institute via email Lamuri mengatakan Kekerasan terhadap perempuan itu sendiri merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang sering terjadi. Kekerasan terhadap perempuan juga suatu bentuk krisis kesehatan masyarakat, dan merupakan suatu penghalang terhadap kesetaraan, pembangunan, keamanan dan perdamaian. Sehingga hal ini lah yang menyentuh hati PULIH dan para siswa The Pulihers Institute untuk melakukan kampanye 16 hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dimana 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (AKTP) merupakan kampanye internasional untuk mendorong penghapusan kekerasan terhadap perempuan diseluruh dunia. Peringatan 16 hari AKTP ini setiap tahunnya diperingati pada tanggal 25 November (yang merupakan hari Internasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan) hingga 10 Desember (yang merupakan hari Hak Asasi Manusia). Rentang waktu ini disusun dalam rangka menghubungkan secara simbolik antara kekerasan terhadap perempuan dan HAM, serta untuk menekankan bahwa kekerasan terhadap perempuan merupakan salah satu bentuk pelanggaran HAM, sebut Rina. 

Pelaksanaan kampanye 16 AKTP ini bertujuan untuk mengajak semua pihak untuk tidak hanya peduli, tapi juga melakukan aksi untuk pencegahan, penanganan, maupun rehabilitasi, serta untuk membangkitkan kepedulian, karena selama ini cukup banyak korban yang harus menderita yang diakibatkan rendahnya kesadaran korban, keluarga korban, pendamping, maupun aparat penegak hukum, tentang pentingnya layanan psikologis terkait isu kekerasan. Oleh karena itu, Yayasan PULIH mengajak semua pihak untuk ikut berpartisipasi dalam menyukseskan kegiatan ini, sehingga kita dapat menekan angka kekerasan terhadap perempuan, terutama perempuan di Aceh, lanjut Rina. Kegiatan kampanye ini sendiri bertema “Sadari, Peduli dan Laporkan “ di hiasi dengan berbagai tulisan yang ada di kertas karton, seperti Menciptakan Damai Dengan Memutuskan Mata Rantai Kekerasan, Mari Lindungi Anak Dan Perempuan Dari Kekerasan, Stop Kekerasan Terhadap Perempuan Dan Anak, Jadikan Anak Dan Perempuan Sebagai Suatu Perkumpulan Yang Berharga, Jadikan Perempuan Dan Anak Sebagai Teman Kehidupan, Jadikan Perempuan Dan Anak Sebagai Pakaian Kebahagiaan, Dengan Peringatan 16 AKTP Ini Kita Wujudkan Rasa Solidaritas Dan Stop Kekerasan Terhadap Perempuan Dan Anak. 

Kegiatan ini juga di isi oleh beberapa kegiatan lainnya seperti, roadshow to school yang akan dilaksanakan di beberapa SMA di Banda Aceh, talkshow di OZ Radio yang membahas tentang kekerasan terhadap perempuan dan mengadakan layanan konsultasi gratis yang menghadirkan narasumber psikolog dari Yayasan Pulih Aceh dan siswa the Pulihers Institute.(Rin)
SHARE :
 
Top