Lamurionline.com-- Berada di ujung barat Pulau Sumatera, Pantai Iboih menawarkan kecantikan alam yang masih alami. Air lautnya begitu jernih, belum lagi jika menyelam, Anda akan disambut dengan kerajaan bawah laut yang megah.



Aceh, kawasan di ujung paling barat Indonesia. Mungkin kita hanya sering mengingatnya sebagai daerah pernah konflik, penghasil ganja, dan sejarah kerajaan. Tapi percayakah bahwa hal itu hanyalah sebagian cerita, yang hanya kita ulas sepotong tanpa tahu cerita lengkapnya?



Sabang merupakan tempat saya mulai merasakan bahwa kita sebagai manusia adalah khalifah. Maka tak ada alasan untuk tidak melakukan perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain.



Hal ini pernah juga ditulis oleh traveler Riani Djangkaru. Kata-kata tersebut saya nilai sangat benar adanya. Sudah 2 kali saya ke Pulau Weh, tapi hingga saat ini tempat tersebut masih membuat saya penasaran.



Perjalanan saya awali dengan naik bis dari medan pada malam hari, tempat tinggal orang tua saya. Pada pukul 08.00 WIB saya tiba di Terminal Banda Aceh, kemudian dijemput oleh teman saya.



Barulah setelah itu saya diantarkan ke Pelabuhan Ulee Lheue untuk segera menyeberang ke Pulau Weh. Traveler yang ingin menyeberang bisa memilih ingin naik kapal cepat atau ferry yang memakan waktu 2 jam. Oh iya, jangan lupa untuk membawa kopi aceh yang dijual di sekitar Kota Banda Aceh. Jika beruntung kalian bisa menemukan dodol ganja.



Setibanya di Sabang, wisatawan bisa memilih taksi sebagai transportasi menuju Iboih, Sumur Tiga, Gapang, Tugu Nol Kilometer, atau ke Kota Sabang. Kalau beruntung, traveler bisa naik taksi milik penduduk lokal. Biasanya mobil sedan, tapi saya juga melihat ada Mazda RX-8 dijadikan taksi.



Dua kali saya ke sana, dan saya selalu memilih untuk mengambil penginapan di Pantai Iboih. Selain karena murah, Pantai Iboih menjadi tempat paling nyaman untuk bersantai.



Wisatawan bisa memilih penginapan dengan harga dan fasilitas yang diinginkan. Lingkungan sekitar dan masyarakatnya juga sangat ramah, serta memberikan pelayanan yang sangat bersahabat.



Pagi hari adalah saat paling nikmat untuk snorkeling. Selain karena plankton belum naik ke permukaan, suasana sejuk pagi akan memberikan kesan takjub yang lebih mendalam. Terlebih jika Anda bisa menaiki perahu dan memutari Pulau Rubiah.



Rubiah adalah pulau di seberang Pantai Iboih. Kalau nekat ya berenang saja ke pulau tersebut, dijamin akan ada sensasi yang lebih menantang. Kumpulan terumbu karang di sekitar pulau akan semakin memanjakan mata.



Beberapa yang menarik dari Pantai Iboih dan Pulau Rubiah adalah keberadaan anak hiu. Ya, jika beruntung, Anda akan menemukan anak-anak hiu yang berenang dekat pantai.



Biasanya mereka ada di kedalaman 2-3 meter. Tak perlu takut, Anda hanya perlu memastikan tak ada darah di sekitar tubuh.



Di Pantai Iboih, wisatawan akan dihadapkan dengan banyak titik penyelaman. Mungkin tak cukup sehari untuk menikmati isi bawah airnya. Terutama jika ingin diving di daerah ini, saya rasa butuh seminggu untuk puas bermain di Sabang.



Pantai Gapang, Sumur Tiga, dan Tugu Nol Kilometer juga menjadi objek rekreasi yang menarik di Pulau Weh. Bila ada kesempatan ajaklah orang setempat untuk berbincang mengenai sejarah Aceh, kerajaannya, hingga refleksi tsunami 2004 lalu.



Saya rasa mereka akan menceritakan banyak hal dan akan menambah wawasan kita mengenai Aceh dan sekitarnya. Hal ini tentu juga akan mengobati trauma bersama paska tsunami.



Satu hal lagi, jangan lupa untuk belanja oleh-oleh, walau hanya membeli kue sabang. Kerabat di kota asal pasti akan menantikan oleh-oleh Anda dari Sabang.



Ayo kenali Nusantara dari Sabang sampai Merauke! (Muhammad Iqram )

http://travel.detik.com/read/2013/06/10/114400/2246433/1025/

Lihat juga:
Yuk Ramaikan Sail Sabang 2017 “Sabang Sebagai Pelabuhan Hub Wisata Bahari Internasional”
SHARE :
 
Top