Lamurionline.com-- Kota Jantho Bupati Aceh Besar Mukhlis Basyah menyambut kedatangan ratusan peserta widyawisata dalam rangka Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional ke-17 dan Pekan Inovasi Perkembangan (PIN) Desa/Kelurahan Nasional I tahun 2015 di Rumoh pahlawan nasional Cut Nyak Dhien di Gampong Lampisang, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar, Sabtu (10/10/2015).

Pada kesempatan itu Mukhlis Basyah menjelaskan, Aceh Besar memiliki sangat banyak obyek wisata yang layak untuk dikunjungi baik itu berupa wisata tsunami, wisata alam, wisata budaya dan kesenian.
Obyek wisata budaya seperti sasana budaya Rumoh Cut Nyak Dhien, perpustakaan kuno Tanoh Abee di Kecamatan Seulimuem, makam pahlawan nasional Tgk Nyak Arief dan Tgk Chik Ditiro, dan kuburan massal syuhada tsunami di Gampong Siron Kecamatan Ingin Jaya.
”Sedangkan obyek wisata terkenal seperti pantai Lampuuk dan Lhoknga, Ujong Batee dan Ujong Pancu,” ujarnya.
Di samping itu juga, kata Mukhlis Basyah, Aceh Besar juga  terdapat obyek wisata air terjun Suhom, air terjun Peukan Biluy dan Kuta Malaka, lokasi pemandian Brayeun, Ie Seuum, Waduk Keliling, serta Wahana Impian 69 di Kecamatan Kuta Malaka.
“Aceh Besar juga memiliki taman hutan raya yang diberi nama hutan raya Pocut Meurah Intan di Kecamatan Lembah Seulawah,” bebernya.
Untuk itu sekembali ke daerah masing-masing, Mukhlis Basyah berharap kepada peserta TTG dan PIN desa/kelurahan se-Indonesia agar dapat memberikan motivasi dan informasi positif kepada seluruh warga Indonesia bahwa kondisi Aceh sangat aman, nyaman, serta layak dikunjungi kapan saja untuk berwisata maupun kegiatan lainnya.
Sementara itu  Kepala BPM Aceh, Zulkifli Hs menambahkan, melalui kegiatan widyawisata tersebut, para peserta yang datang dari seluruh provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia dapat melihat secara langsung berbagai obyek wisata,  kekayaan alam, dan budaya islami yang dimiliki masyarakat Provinsi Aceh.
“Selain di Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh, peserta juga akan mengunjungi sejumlah obyek wisata menarik lainnya di Kotamadya Sabang seperti obyek wisata Nol Kilometer, Teupin Layeun, Sabang Fair, dan Pantai Gapang,” kata Zulkifli Hs.
Direktur Evaluasi Perkembangan Desa Kemendagri, Eko Prasetyantho mengaku sangat tertarik dengan berbagai potensi dan obyek wisata yang telah diperkenalkan kepada peserta Gelar TTG dan PIN desa/kelurahan se-Indonesia. Menurutnya, berbagai potensi yang dimiliki Provinsi Aceh tersebut perlu terus digali dan dikembangkan, sehingga Aceh semakin berkembang dan seluruh desa akan semakin maju untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah ini.
Secara khusus, Eko memuji kerja keras dan kekompakan seluruh panitia Gelar TTG dan PIN desa/kelurahan tahun 2015 yang telah bekerja dan menyambut 6.000 tamu dari seluruh Indonesia.
Momentum kegiatan tersebut diharapkan makin memperkuat komitmen semua pihak untuk memajukan dan memandirikan desa, sehingga masyarakat dapat menikmati hasil pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. “Kami semua sangat bahagia, karena masyarakat dan Pemerintah Aceh telah menjadi tuan rumah yang sangat ramah dan baik,” pujinya.
Pada esempatan tersebut, para peserta juga disuguhi tari ranup lampuan yang dibawakan oleh sanggar Meuligoe Aceh Besar di bawah pimpinan Nyonya Lissiani Mukhlis Basyah dan penampilan tari rapai geleng yang dilakonkan oleh sejumlah generasi muda Aceh Besar. Di akhir kegiatan, Pemkab Aceh Besar menjamu makan siang dengan makanan khas Aceh Besar, termasuk kuah gulee beulangong.
Turut hadir pula dalam kesempatan itu, Sekdakab Jailani Ahmad, unsur Muspida Aceh Besar, para kepala SKPK, dan tokoh-tokoh masyarakat Aceh Besar, kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Kabupaten Aceh Besar Drs Ramli Yahya, dan Kepala BPM provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia. (SA/DS)
SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top