Lamurionline.com--Kota Jantho : Pemerintah Kabupaten Aceh Besar melalui Baitul Mal mulai menyalurkan zakat bantuan langsung tunai tahun 2016 kepada 7.500 fakir dan miskin yang tersebar di 16 kecamatan dengan total anggaran mencapai Rp 2,2 milyar.


Penyerahan zakat bantun langsung tunai tersbut dilakukan secara simbolis oleh Bupati Aceh Besar, Mukhlis Basyah SSos di Masjid Jamik Abu Indrapuri, Selasa (21/6/2016).
Mukhlis Basyah menyatakan, zakat adalah ibadah maaliyah ijtima’iyyah artinya ibadah berkaitan dengan harta, memiliki kedudukan yang  sangat penting dalam membangun masyarakat yang sejahtera dan terbebas dari kemiskinan.
Jika zakat infak dan sedekah dikelola dengan baik, pengumpulannya  dan pendistribusiannya  pasti akan mengangkat kesejahteraan masyarakat dan hal ini telah dibuktikan dalam sejarah umat Islam,”ujarnya..
Dalam pengertian demikian kata Mukhlis Basyah pembayar zakat (Muzakki) akan  meningkat kualitas keimanannya, hartanya menjadi bersih, rasa syukurnya kepada Allah bertambah, kejernihan dan kebersihan jiwanya, sekaligus akan mengembangkan harta yang dimilikinya.
Sedangkan Penerima Zakat ( Mustahik ) akan meningkat kesejahteraan hidupnya akan terjaga agama dan akhlaknya, sekaligus akan termotivasi untuk meningkatkan etos kerja dan ibadahnya,”ungkapnya.
Bagi masyarakat luas, hikmah zakat akan dirasakan dalam bentuk tumbuh dan berkembang rasa solidaritas sosialnya, keamanan dan ketentramannya, berputarnya roda ekonomi, karena dengan zakat harta akan terdistribusi dengan baik, sekaligus akan menjaga dan menumbuhkembangkan etika dan akhlak dalam bekerja dan berusaha.
 “Pada kesempatan yang mulia ini, saya berharap agar penerima zakat tahun ini, hendaknya di tahun-tahun mendatang bisa menjadi dari mustahik menjadi muzakki. Artinya, dari penerima zakat, kelak menjadi pemberi zakat,” harapnya.
Mukhlis Basyah juga menjelaskan, Zakat yang dibagikan kepada fakir miskin tersebut merupakan hasil dari penghimpunan beberapa sumber zakat mal, yang didominasi oleh zakat dari gaji pegawai negeri di jajaran Pemerintah Kabupaten Aceh Besar mencapai 85%.
Sisanya, sebut Bupati berasal dari zakat pedagang, sedangkan sumber lain berasal dari sumber infaq  yang  dipungut dari pihak ketiga yang mendapatkan pekerjaan dari Pemerintah Aceh Besar.
Dikatakannya, penyaluran zakat tersebut bertujuan membina umat agar kualitas dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan keagamaan serta menjalankan ajaran agamanya, dengan mengharapkan dan memohon selalu kepada Allah  SWT agar dapat mengekalkan hidayah yang telah diberikannya kepada kita.
Menurut Mukhlis Basyah, berkat doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Aceh Besar, tahun 2015 ZIS yang terkumpul sebesar 15.837.884.868 rupiah. Ternyata itu lebih besar dari target yang direncanakan yaitu sebesar 12.224.232.872 dan berarti ada peningkatan sebesar 129, 56 %.
”Zakat yang telah tersalurkan kepada masyarakat Aceh Besar lebih dari 8 dan untuk meningkatkan pengumpulan zakat, infaq dan shadaqah, pada Tahun 2016 ini, Pemkab Aceh Besar juga telah mengirim Tim Safari Zakat melalui mimbar Jumat untuk mensosialisasikan pentingnya berzakat kepada masyarakat,” ungkap Mukhlis Basyah.
Baitul Mal Aceh Besar juga telah mengirimkan Imam Hafidz untuk menjadi Imam Shalat Tarawih di masjid-masjid yang ada di Kabupaten Aceh Besar dan pada tahun 2016 ini juga kita membiayai 40 orang santri untuk didik menjadi calon hafidz di Pesantran Al-Fauzulkabir untuk keluarga yang kurang mampu. Selain penyaluran dan program sosialisasi zakat tersebut,
Baitul Mal Aceh Besar juga menyalurkan zakat dalam bentuk beasiswa kepada putra dan putri Aceh Besar sebagai Calon Hafidz Al-Qur’an yang dikirim ke Ma’had Yala di Thailand, Ma’had Al-Fatah di Jawa Timur, Ma’had Al-Kautsar di Jakarta Selatan, juga Ma’Had Al-Athiyah di Aceh Besar dan Banda Aceh. Serta beberapa program penyaluran zakat rutin tahunan lainnya.
Sementara itu, Plt Kepala Baitul Mal Aceh Besar drh Dani Waldi menjelaskan, program penyaluran ZIS, masing-masing untuk senif fakir mencakup pemberian santunan kebutuhan hidup fakir 700 orang selama setahun (mencapai Rp 2.520.000.000), santunan kebutuhan hidup fakir 770 orang selama setahun (mencapai 1,848.800.000).
Berikutnya, bantuan langsung tunai Ramadhan sebanyak 7.500 orang dengan masing-masing mendapat Rp 300.000 (mencapai Rp 2.250.000.000), dan BLT untuk petugas kebersihan Aceh Besar 108 orang  (mencapai Rp  32.400.000). “Zakat yang disalurkan untuk fakir Rp 200 ribu/perbulan dan fakir uzur Rp 300 ribu perbulan,” sebutnya.
Selanjutnya, untuk senif miskin meliputi bantuan rekonstruksi rumah 64 unit (mencapai Rp 3.326.000.000), bantuan miskin insidentil Rp 40.000.000), dan pengembalian ke unit pengumpul zakat sebesar 2% (mencapai Rp 3.484.337.726).
Berikutnya, muallaf Rp. 35.000.000, gharimin Rp. 86.000.000, fisabilillah Rp 1.799.828.000, ibnu sabil Rp 45.700.721, amil (amil UPZ, Amil BUD) Rp. 475.136.553, serta infaq dan shadaqah Rp 1.420.000.000. (SA/AA) KBRN
SHARE :
 
Top