Maret 2018 menjadi bulan bersejarah dan kebahagiaan bagi keluarga besar dayah Insan Qur’ani Aceh Besar, pasalnya sejumlah santri telah menyelesaikan hafalan Qur’an 30 juz.

Salah satunya Annisa Rahmah. Siswi kelas 3 Madrasah Tsanawiyah ini merupakan santriwati pertama yang menyelesaikan hafalan Qur'an 30 Juz selama 2 tahun 7 bulan yang berasal dari Gampong Kling Manyang Kecamatan Suka Makmur, tempat Dayah Insan Qur'ani berdiri.

Berasal dari keluarga kurang mampu, semakin memberi suntikan motivasi untuk bisa menjadi orang yang lebih baik dikemudian hari. Ayahnya (Burhanuddin) hanya sebagai seorang penjual ikan keliling, Ibunya (Maiyanti) bekerja sebagai pembuat kue untuk dijual di kantin dayah Insan Qur'ani, ia anak pertama dan memiliki tiga orang adik.

Melihat perjuangan kedua orangtuanya membesarkan dan memberi kehidupan yang layak menjadi semangat dara kelahiran 23 Desember 2003 ini untuk cepat mengkhatamkan Al-Qur'an.

"Annisa ingin melihat mak dan ayah bahagia,  dengan Al-Qur’an kelak mereka bisa mendapatkan syafaat. Nisa ingin bersama di syurga," kata santriwati asal Asoe Lhok Kecamatan Suka Makmur Aceh Besar ini, penuh haru.

Hafalan Qur'an alumni MIN Jeureula ini dimulai ketika Ia masuk ke Dayah Insan Qur'ani pada Agustus 2015.

Proses menghafal yang ia lakukan dengan cara membaca arti terlebih dahulu setiap ayat sampai terhafal, kemudian ia muraja'ah (mengulang) di sela-sela waktu sekolah.

Maka tidak heran ketika kelas 1 Annisa telah mengkhatamkan 4 Juz dan kelas 2 telah mengkhatamkan 11 Juz hingga kelas 3 Annisa khatam 30 Juz.

Untuk menguatkan hafalannya, santri yang hobi membaca ini selalu melakukan takrir hafalan setiap hari 1 hingga 2 lembar ketika siang hari, pernah ia menghafal hingga setengah juz atau lima lembar.

"Tahap pertama saya menghafal  dengan membaca agar lancar, setiap ayatnya dihafal berulang-ulang hingga benar-benar hafal," kata siswi yang bercita-cita ingin menjadi dokter ini.

Annisah juga akan melanjutkan pendidikan ke jenjang Aliyah di Dayah Insan Qur'ani dan telah dinyatakan lulus pada saat testing calon santri baru beberapa waktu lalu. Menariknya saat panitia melakukan wawancara dengan ibunya, sang ibu hanya berkata kalau ia menyerahkan sepenuhnya kepada Dayah Insan Qur'ani, apapun ketentuan yang berlaku.

"Lon hana meuphom tentang pendidikan ust, kamoe serahkan bak ureung droe neu mandum ust (kami kurang paham pendidikan, kami serahkan semuanya kepada Dayah) " ujar ibu Annisa Rahmah saat wawancara.

Pimpinan Dayah Insan Qur'ani, Ust. Muzakkir Zulkifli, S. Ag, menyampaikan bahwa Annisa Rahmah mampu menyelesaikan hafalan Al Qur’an 30 juz dalam waktu lebih cepat dari target yang diterapkan Dayah bagi santri kelas reguler.

"Dayah Insan Qur'ani memiliki program Tahfidh bagi santri reguler 5 Juz setahun, Alhamdulillah anak kita Annisa Rahmah mampu menyelesaikan 30 Juz dalam waktu tidak sampai tiga tahun, Alhamdulillah ini juga bisa memotivasikan santri lain dan ini juga membuktikan bahwa azam untuk mengkhatamkan Al-Qur'an adalah kekuatan yang dasyat sekalipun ekonomi lemah, fasilitas kurang dan faktor lainnya tidak menjadi hambatan untuk sampai tujuan," ujar Ust. Muzakkir.

"Kepada Santri lain kami berharap Fastabiqul Khairat, kami selalu mendukung dan mendoakan kesuksesan anak-anak kami santri Dayah Insan Qur'ani," lanjut Alumni Gontor itu.

Sementara Wakil Yayasan Dayah Insan Qur'ani, Ustadz. M. Raihan, SH. MH berpesan kepada Annisa untuk selalu istiqamah dan menjadikan Al-Qur'an menjadi pegangan hidup.

"Semoga syafaat Al-Qur'an bisa menjadi penolong keluarga Annisa di yaumil qiyamah. Kami bangga dan haru. Sekali lagi selamat ya nak," kata Ustadz Raihan.

Ia juga berharap, Annisah Rahmah yang merupakan santri asli Kecamatan Suka Makmur dapat menjadi motivasi bagi santri lain.

Reportase Khusus
SHARE :
 
Top