Dok. IST
LAMURIONLINE.COM I INGIN JAYA - Sebanyak 31 pelajar asal Aceh Besar mengikuti seleksi Program Hafidz 30 Juz Termuda dalam Kabupaten Aceh Besar.  Kegiatan yang digelar oleh Dinas Syariat Islam Aceh Besar dibuka Bupati Aceh Besar Ir Mawardi Ali, di Hotel Permata Hati Convention Center, Meunasah Manyang PA, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Minggu (19/8).

Bupati Mawardi Ali dalam sambutannya, mengatakan program seleksi Hafidz termuda terbaik ini bertujuan untuk mempersiapkan Hafidz dan Hafidzah para penjaga Al - Qur'an secara terus menerus serta membudayakan hifdzil Qur'an. Program yang akan dilaksanakan setiap tahunnya tersebut, dimana Pemerintah Aceh Besar memberikan reward senilai Rp 50 juta bagi peserta termuda yang mampu menghafal dengan bagus dan baik. 

"Selain memberikan reward kepada Hafidz maupun Hafidzah yang mampu menghafal Al-quran 30 Juz termuda dan yang bersangkutan nantinya akan dinobatkan sebagau Duta Pelajar Qurani Aceh Besar," pungkasnya.

Plt Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Besar, Carbaini SAg menyebutkan, jumlah peserta yang mengikuti seleksi Hafidz termuda tersebut dengan kriteria, yang pertama bisa menghafal 30 Juz, kemudian penduduk asli Aceh Besar yang dibuktikan dengan Kartu Keluarga (KK) asli dan fotocopy, dan akte kelahirannya Aceh Besar. 

"Dari 31 peserta tersebut, yang terendah umurnya 14 tahun dan yang tertinggi 19 tahun," sebutnya.

Pada seleksi hafizh termuda Aceh Besar; sebut Carbaini ada lima dewan juri yakni T Mardhatillah SHi MH (ketua) dan anggota masing-masing Drs M Amin Husaini MA, Drs Sualip Khamsin, Rayyan A Hadi SHi MH serta Sanaul Khair SHi MA. 

"Kelima dewan merupakan hakim propinsi Aceh, kabupatan Aceh Besar dan dewan hakim nasional," ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Plt Kadis Syariat Islam Aceh Besar Carbaini, berharap kepada semua peserta, dan masyarakat Aceh Besar, agar program menghafal Al-quran ini jangan dilihat hadiah yang diberikan, akan tetapi hal ini sebagai bentuk pancingan semangat dan spirit untuk menghafal Al-quran dalam mewujudkan menjadi masyarakat Aceh Besar sebagai Insan Qur'ani.

Program 1 Gampong 1 Hafidz

Usai pembukaan Bupati Aceh Besar Ir Mawardi Ali kepada wartawan menjelaskan Pemerintah Aceh Besar juga berencana akan membuat program satu gampong satu hafidz, dimana program sepenuhnya dibiayai pemerintah. 

"Satu gampong harus lahir satu hafidz dan tahun ini di Kota Jantho akan membuka sekolah Tahafidz di Fauzul Kabir, nanti nya akan dipilih satu orang satu desa mulai dari pendidikan SMP/MTS hingga SMA/MA. Dimana program tersebut akan dimulai pada semester kedua tahun ini," katanya.

Saat ini tim sudah melakukan seleksi ke tingkat kecamatan untuk memperoleh Hafidz di setiap gampong, dan direncakan pada tahun pertama sebanyak 200 orang. 

"Satu hafidz satu desa tersebut nanti akan dicari di sekolah-sekolah yang mewakili desa-desa hingga ke Pulo Aceh, dimana nantinya setiap desa harus ada satu Hafidz.

"Saat ini, di gampong sudah krisis imam, diharapkan dengan adanya satu Hafidz satu gampong tersebut nantinya dapat menjadi imam. Bahkan, hafidz tersebut direncakan akan dicetak menjadi ulama dan juga akan di beasiswa hingga keluar negeri," demikian Mawardi Ali.

Pemerintahan Mawardi - Waled Husaini, dengan visi terwujudnya Aceh Besar yang maju, sejahtera dan bermartabat dalam Syari'at Islam, sejak menjadi tumpuk pimpinan telah gencar memberi intruksi dan melaksanakan program penerapan syari'at Islam, misalnya Intruksi Penggunaan Jilbab bagi pramugari, Intruksi menutup tempat usaha saat menjelang adzan, Penerapan Sistim Pendidikan Terpadu, Pemilihan Duta Hafidz Termuda dan Pelaksanaan Program 1 Desa 1 Hafidz. (mariadi/sirath)
SHARE :
 
Top