Dok. IST
LAMURIONLINE.COM I KOTA JANTHO - Sebanyak 70 orang peserta ikut Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) dan Fahmil Kutub (FK) antar dayah se Kabupaten Aceh Besar yang berlangsung selama 3 hari di Masjid Agung Al Munawwarah Kota Jantho, Aceh Besar.

Peserta dari dayah-dayah yang tersebar di seluruh kecamatan di kabupaten Aceh Besar yang terbagi dalam beberapa cabang diantaranya cabang Ula, Wustha dan Ulya dibuka oleh Wakil Bupati Aceh Besar,  Tgk H Husaini A Wahab, Selasa  (16/10).

Hal senada disampaikan Wakil Bupati Aceh Besar Waled Husaini A Wahab, dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah Aceh Besar sangat mendukung apa yang di lakukan Dinas Pendidikan dayah Aceh ,dengan kurikulum Dayah akan sangat mendukung keberadaan dayah.

Alhamdulillah ,dengan adanya perlombaan ini akan memberi semangat kepada para santri untuk lebih giat mempelajari dan memahami  menggali kitab kuning dan memahminya kitab kuning secara mendalam.

Waled Husaini sapaan akrab Wabup Aceh Besar mengharapkan kedepan semua dayah di kabupaten Aceh Besar dapat mengikuti perlombaan seperti ini sehingga Aceh Besar benar-benar menjadi Kabupaten para santri. 

Menurutnya, selama ini apa yang kerjakan oleh pimpinan dayah atau kebijakan di dayah masih banyak yang belum di informasikan dengan baik kepada pemerintah, dimana banyak hal-hal positif dan konstruktif yang dilakukan pimpinan dan santri dayah itu tidak terpahami oleh masyarakat, salah satunya adalah tentang bahaya narkoba.

"Sebenarnya, bila semua pimpinan dayah ikut dilibatkan dalam hal pencegahan bahaya narkoba, tentu masalah ini segera selesai dan tidak akan mewabah seperti ini," tandasnya.

Namun demikian, pemerintah pada tahun ini akan mengaajak semua pimpinan dayah untuk sama-sama mensosialisasi bahaya narkoba bagi generasi muda, guna menyelamatkan generasi Aceh dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di propinsi Aceh.


Ketua panitia yang juga Kepala Pendidikan Daya Aceh Besar, Adi Darma SPd MPd, menyebutkan Musabaqah Qiraatil Kutub dan Fahmil Kutub ini merupakan agenda tahunan, tujuan untuk menjalin ukhuwah sesama santri dayah dan dan juga meningkatkan pemahaman sumber daya manusia santri tentang pembacaan kitab kuning serta menciptakan santri yang professional dalam memahami kitab kuning.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Usamah El Madany dalam sambutannya mengatakan dayah di negeri ini sangat lah tinggi dimana, dayah telah memberi sumbangsih untuk kemerdekaan negara ini, jadi kontribusi dayah sudah ada sebelum kemerdekaan, maka yang memastikan ketertiban ,adalah ulama ,santri.

"Setelah MOU Pertadaiman Aceh dan Indonesia, pemerintah telah memberi penghargaan kepada dayah dengan dibentuknya Dinas Pendidikan Dayah, hal ini adalah inisiatif Pemerintah Aceh," kata Usamah, dan  Musabaqah Qiraatil Kutub dan Fahmil kutub akan dilaksanakan di tingkat propinsi tahun depan. (mariadi)
SHARE :
 
Top