Oleh Sayed Muhammad Husen

Ramadhan adalah bulan peningkatan ibadah pribadi dan sosial. Secara pribadi kaum muslim Aceh memperbanyak dan meningkatkan berbagai ibadah yang pahalanya Allah lipatgandakan di bulan suci ini. Di antaranya shalat tarawih, shalat lail dan membaca Al-Quran. Berbondong-bondong kaum muslim mendatangai masjid/meunasah untuk shalat tarawih, tadarus Al-Quran dan shalat malam pada sepuluh akhir Ramadhan. 

Secara sosial pada bulan ini ummat Islam meningkatkan amal-amal bersama dan berbagai bentuk kepedulian.  Ummat Islam lebih banyak berbagi, bersedekah dan berbagai bentuk donasi sepanjang bulan ini. Selama Ramadhan akan seimbang antara ibadah pribadi dengan ibadah sosial. Akhirnya akan seimbang keshalihan pribadi dan keshalihan sosial.

Semangat ummat Islam menyeimbangkan ibadah pribadi dan sosial tentu saja didukung oleh pengelola kegiatan ibadah dan sosial tersebut. Dimana-mana kita menyaksikan pengurus masjid dan meunasah memfasilitasi dengan baik masyarakat muslim melaksanakan ibadah tarawih, tadarus Al-Quran dan shalat lail.

Pengurus masjid, pengurus meunasah, dan komponen masyarakat lainnya mendukung peningkatan ibadah tersebut dengan mengundang imam yang hafidz dari luar daerah, bahkan luar negeri. Dukungan lainnya berupa program karantina tahfid untuk memperbaiki kegiatan tadarus yang selama ini hanya mengandalkan syiar membaca Al-Quran dan kurang memperhatikan kualitas bacaannya.

Sementara dukungan terhadap peningkatan amal sosial berupa sedekah, donasi dan kepedulian dilakukan oleh Remaja Masjid, Ormas Islam, kelompok mahsiswa, serta badan-badan filantropi. Sejak satu atau dua bulan sebelum Ramadhan, mereka telah merencanakan berbagai kegiatan ibadah sosial seperti pelayanan anak yatim, buka puasa bersama kaum dhuafa dan santunan sosial. Mereka membantu donatur untuk menyalurkan berbagai bentuk bantuan sosial. 

Selama Ramadhan motivasi ummmat Islam terus meningkat melakukan ibadah pribadi dan sosial, serta respon yang diberikan oleh berbagai institusi ummat. Telah terjadi sinergi yang efektif dalam mewujudkan pribadi dan masyarakat muttaqin. Maka, kita berharap, iklim ini terus terbina di dalam dan luar bulan Ramadhan, sehingga negeri ini akan diisi oleh orang-orang shalih dan sistem sosial yang shalih pula.

Tulisan ini juga dimuat di Gema Baiturrahman Online
SHARE :
 
Top