Oleh : Nursalmi,S.Ag

Bulan Ramadhan adalah kesempatan terbaik untuk dakwah. Seluruh umat Islam sangat antusias meningkatkan ibadah di bulan yang penuh berkah ini. Salah satu aktifitas ibadah di bulan Ramadhan adalah dakwah. Banyak waktu yang bisa digunakan untuk dakwah, seperti antara isya dan tarawih, kultum ba’da shalat subuh, dalam majlis tadarus, ba’da shalat zhuhur di perkantoran, menjelang berbuka di tempat tempat bukber (buka bareng), dan di majlis majlis ta’lim. 

Bulan Ramadhan termasuk bulan yang kebanyakan orang  lebih senang menutup mulud dari pembicaan yang tidak bermanfaat, apalagi kata kata keji dan dusta yang harus dijauhi. Karena jika orang berpuasa masih berbicara dusta, berbicara keji, debat kusir, mencela, memfitnah, menggunjing dan sebagainya maka puasanya sia sia saja. Karena Allah tidak butuh pada puasa orang seperti itu. Oleh karena itu momentum Ramadhan sangat bagus digunakan untuk berdakwah, karena ucapan yang paling baik adalah perkataan seorang da’i yang berdakwah menyeru orang lain kepada kebaikan. Allah SWT berfirman, 

‎وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

“Siapakah yang lebih baik perkataannya dari pada orang yang menyeru kepada Allah, mengajarkan amal yang shaleh, dan berkata: “sesungguhnya aku termasuk orang orang yang menyerah diri?” (QS.Fushshilat: 33)

Allah memuji orang orang yang menyeru orang lain kepada kebaikan, melarang dari berbuat kemungkaran. Umat Islam termasuk umat terbaik, yang mengajak kepada kebaikan (ma’ruf) dan mencegah kemungkaran disertai dengan iman kepada Allah. Sebagaimana firman Allah, 

‎كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah...” (QS.Ali Imran: 110) 

Da’i bisa mendapatkan bonus pahala lebih banyak ketika dia mampu mengajak orang lain kepada kebaikan, mampu membawa perubahan pada diri seseorang, karena Allah akan memberikan kepadanya pahala yang sama seperti orang yang mengikuti ajakannya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Rasulullah SAW bersabda, 

‎مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barangsiapa yang menunjuki kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya”. (HR. Muslim). 

‎مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا

“Barangsiapa memberi petunjuk pada kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikuti ajakannya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun juga.”(HR. Muslim).

Di samping itu, seorang da’i juga akan mendapat shalawat dari penduduk langit dan bumi. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, 

‎اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ حَتَّى النَّمْلَةَ فِي جُحْرِهَا, لَيُصَلُّوْنَ عَلَى مُعَلِّمِي النَّاسِ الْخَيْرَ

“Sesungguhnya para malaikat serta semua penduduk langit dan bumi, sampai semut di sarangnya, mereka semua bershalawat (mendoakan dan meminta ampun) atas orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia.”(HR.Tirmizi). 

Masya Allah, begitu Allah memperhatikan orang orang yang berdakwah, menyeru kepada kebaikan, diberikan bonus pahala yang banyak, serta didoakan oleh semua penduduk langit dan bumi. Ini merupakan kebahagiaan besar, apalagi hal ini dilaksanakan di bulan Ramadhan, yang pahalanya dilipatgandakan. 

Mari persiapkan diri untuk menjadi da’i yang menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkran dengan cara terus belajar memperdalam ilmu agama. Jangan sia siakan kesempatan emas untuk menjadi orang terbaik dan umat terbaik di mata Allah. Apalagi di zaman yang penuh fitnah ini, da’i sangat banyak dibutuhkan di berbagai tempat dan wilayah. Semoga Allah memberikan taufiq dan hidayah-Nya.
SHARE :
 
Top