Oleh Sayed Muhammad Husen 
@abulampanah


lamurionline.com-- Suatu ketika 'Umar bin Khaththab pergi ke Syam. Setelah sampai di Saragh, pimpinan tentaranya di Syam datang menyambutnya. Antara lain terdapat Abu "Ubaidah bin Jarrah dan para sahabat yang lain. Mereka mengabarkan kepada 'Umar, bahwa wabah penyakit sedang berjangkit di Syam. Umar kemudian bermusyawarah dengan para tokoh Muhajirin, Anshar dan pemimpin Quraish.

Lalu 'Umar menyerukan kepada rombongannya: “Besok pagi-pagi aku akan kembali pulang. Karena itu, bersiap-siaplah kalian!” Abu 'Ubaidah bin Jarrah bertanya, “Apakah kita hendak lari dari takdir Allah?” Jawab 'Umar: “Mengapa kamu bertanya demikian hai Abu 'Ubaidah?” Agaknya 'Umar tidak mau berdebat dengannya. Dia menjawab: “Ya, kita lari dari takdir Allah kepada takdir Allah. Bagaimana pendapatmu, seandainya engkau mempunyai seekor unta, lalu engkau turun ke lembah yang mempunyai dua sisi. Yang satu subur dan yang lain tandus. Bukanlah jika engkau menggembalakannya di tempat yang subur, engkau menggembala dengan takdir Allah juga, dan jika engkau menggembala di tempat tandus engkau menggembala dengan takdir Allah?” 

Tiba-tiba datang 'Abdurrahman bin 'Auf yang sejak tadi belum hadir, karena suatu urusan. Lalu dia berkata: “Aku mengerti masalah ini. Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Apabila kamu mendengar wabah berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu datangi negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, maka janganlah keluar dari negeri itu, karena hendak melarikan diri.”  Ibnu Abbas berkata: “Umar bin Khaththab lalu mengucapkan puji syukur kepada Allah, setelah itu dia pergi.” (HR Bukhari dan  Muslim).

Demikianlah gambaran Rasulullah dan sahabat merespon wabah penyakit. Hadits di atas sekaligus pedoman bagi kita dalam  menyikapi wabah Corona (Covid-19), yang sudah masuk wilayah Indonesia. Semestinya kita juga bersikap hat-hati dan moderat dalam menghindari kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi.

Karena itu, seharusnya kita mempedomani imbauan pemerintah untuk tidak melakukan kegiatan di luar rumah. Kita dukung proses belajar dan bekerja di rumah, serta bersikap rasional memahami takdir Allah SWT, sambil mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

Sumber: Gema Baiturrahman
SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top