dok. Ippemindra
LAMURIONLINE.COM | INDRAPURI -Pengurus Ikatan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Indrapuri (Ippemindra) bersilaturahmi ke rumah Prof. Dr. H. Farid Wajdi, MA., dalam rangka mengisi momentum hari raya Idul Fitri 1441 H, Kamis (28/05).

Namun, ada yang berbeda pada tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu.  Saat Idul Fitri 1440 H lalu, pengurus mengunjungi tokoh-tokoh Ippemindra yang berada di Banda Aceh. Biasanya rutinitas mulia dilakukan secara bersamaan dengan menyewa transportasi, baik pengurus laki-laki maupun perempuan. Untuk Idul Fitri 1441 H, pengurus Ippemindra hanya diwakili oleh perwakilan dari segenap pengurus yang ada.

"Cara yang demikian mengingat  dan mematuhi larangan pemerintah agar tidak mengumpulkan orang banyak, disamping itu kami juga mematuhi kearifan lokal dimana tempat tokoh-tokoh ippemindra berkediaman" ujar Ketua Umum Ippemindra, Al Muzanni SSos.

"Ada beberapa pelajaran yang bisa kami petik dari sosok Prof. Farid Wajdi adalah konsep kedisiplinan waktu dan tepat janji dengan semua kalangan yang berjanji dengan beliau. Pola pengaturan waktu Prof. Farid dengan memberikan durasi kepada orang yang bertemu dengannya, misal 2 jam terhitung dari kita pergi sampai tiba dikediaman beliau. Sehingga bila kita tidak menjaga kesempatan yang diberikan maka durasi waktu itu berlalu seiring dengan perjalanan yang kita tempuh" lanjutnya.




Lebih jauh, sebut Almuzanni sebagaimana diutarakan Prof Farid, seorang pemimpin harus bersifat dan berperilaku professional dengan semua kalangan, tergantung siapa dan sejauh mana potensi intelektual orang yang berinteraksi. Tidak boleh disama ratakan semua, sebab akan berpotensi retaknya hubungan sosial.

"Bila berhadapan dengan kalangan mahasiswa atau aktivis yang tergabung dalam sebuah organisasi kemasyarakatan, maka pemimpin itu harus menjelaskan profesionalitasnya sejalan dengan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi). Juga memberikan informasi yang mudah dicerna dan sesuai dengan kenyataan" ujar Almuzanni mengutip ucapan Prof Farid.

Lalu, menjadi pemimpin atau penguasa harus memiliki kedisiplinan, kejujuran, kejeniusan, kebijaksanaan, juga dikantongi dengan visi-misi yang jelas dan tegas sebagai tahapan mewujudkan nilai yang bermanfaat kepada semua elemen. Terlepas adanya pihak senang atau tidak senang atas jalan yang ditempuh. Berpegang pada sebuah kalimat “setiap ada tantangan pasti ada peluang”.

Selain itu, ketua Ippemindra menuturkan masih banyak tokoh dan senior Ippemindra yang belum sempat disambangi di Idul Fitri kali ini.

"Tetapi sudah kami kirimkan ucapan “Keluarga Besar Ippemindra Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H Mohon Maaf Lahir & Batin”, baik via Group ataupun pribadi. Begitu juga sebaliknya antara orang-orang tua dengan pengurus Ippemindra" jelas Almuzanni.

Beberapa rumah tokoh dan senior serta keluarga besar Ippemindra yang sudah dikunjungi, diantaranya Camat Indrapuri, Dr Efendi MSi, Husaini Arsyad, Jonni Satria, Khaled Wardana, Ahmad Afdhil, Jakfar, Anggota DPRK, Firdaus SE, Rahmat Aulia. yang juga saat ini menjabat sebagai Ketua KNPI Aceh Besar. Selanjutnya pengurus juga berkesempatan silaturrahmi ke rumah mantan Camat Indrapuri, Burhan, Saifuddin Yahya (Pakcek), serta dua anggota DPRK Aceh Besar lainnya, Zulfikri dan Hanifullah SPdI.

"Beberapa tokoh tadi mudah terjangkau saat kami bersilaturrahmi, karena berada di wilayah Indrapuri juga daerah yang saat ini masih aman dari wabah Covid 19. Insyaallah lebaran Idul Adha 1441 H segenap pengurus Ippemindra akan bersilaturrahmi kembali mengisi kekosongan pada lebaran Idul Fitri" tutup Almuzanni.

Sebagai informasi, Ippemindra dideklarasikan  pada tahun 1959 M, sejak itu pola menyambung tali silaturrahmi pengurus Ippemindra bersama sesupuh, tokoh-tokoh, dan senior adalah menjadi aktivitas yang terus berkesinambungan sampai dengan sekarang ini bahkan akan datang seiring dengan bergantinya generasi penerus. (al/rel)

Editor: Cek Abrar

SHARE :
 
Top