Oleh Sayed Muhammad Husen

Silaturrahim adalah menghubungkan tali kasih, kasing sayang, atau tali persaudaraan sesama muslim. Silaturrahim ini dapat dimulai dari kerabat dekat, dilanjutkan dengan ikatan lainnya seperti kelompok pertemanan, mitra kerja atau bahkan kelompok kepentingan tertentu. Yang penting dilakukan berdasarkan keimanan dan ketaqwaan.   

Mengingat pentingnya silaturrahim dalam masyarakat Islam, Rasulullah SAW mengatakan, “Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hubungkanlah silaturrahim (HR Bukhari dan Muslim). Kemudahan memperoleh rezeki, peningkatan penghasilan dan usia yang berkah (bermanfaat) dambaan banyak orang. Salah satu cara memperolehnya dengan menggiatkan silaturrahim. 

Dengan silaturrahim tercipta hubungan baik, mendapatkan relasi baru dan menguatnya jaringan (pertemanan). Dampaknya, akan mendapat berbagai informasi dan peluang baru. Dari itulah seseorang mendapatkan berbagai kemudahan dalam karier, bisnis atau politik. Hubungan baik dan komunikasi yang intensif akan merawat relasi dan kerjasama yang terjalin selama ini. Inilah diantara hikmah silaturrahim. 

Silaturrahim dilakukan dengan saling berkunjung antar pribadi, keluarga, tetangga, relasi, angota organisasi atau bahkan orang tertentu yang ditargetkan untuk tatap muka/berkomunikasi. Salah satu momentumnya adalah hari raya Idul Fitri. Masalahnya, dengan pandemi Covid-19 silaturrahim tak seluruhnya dapat dilakukan dengan saling berkunjung. Tak bisa dengan halal bihalal. Namun semua itu tak membatasi cara dan makna silaturrahim.      

Kita melihat, praktik silaturrahim Idul Fitri kali ini tetap optimal dengan penggunaan fasilitas teknologi informasi, internet atau media sosial. Dengan fasilitas ini malah menjangkau “kunjungan” yang lebih jauh dan terdokumentasi dengan baik. Silaturrahim gaya baru ini telah menutupi berkurangnya silatuturrahim secara fisik yang dibatasi Covid-19. Syukurlah sebagian besar muslimin Aceh masih dapat bersilaturrahim secara normal. 

Karena itu, silaturrahim selama dan setelah Idul Fitri memiliki arti penting untuk meningkatkan solidaritas dan ukhuwah islamiah. Apalagi kebersamaan diperlukan di tengah krisis Covid-19 yang berdampak terhadap keretakan sosial dan keterpurukan ekonomi. Silaturrahim adalah wadah komunikasi ummat menyongsong kehidupan baru yang berkeadilan, sejahtera dan bahagia dalam bingkai keimanan dan ketaqwaan kepada  Allah SWT. 

Sumber: Gema Baiturrahman, 29 Mei 2020
SHARE :
 
Top