lamurionline.com -- Banda Aceh – Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh menargetkan juara umum di gelaran Musabqah Tilawatil Quran (MTQ) XXXV di Bener Meriah, untuk memenuhi target tersebut, melalui Dinas Syariat Islam (DSI) Pemko Banda Aceh karantina 54 peserta di Saree, Kabupaten Aceh Besar pada 7 Juni mendatang.

Plt Kepala Dinas Syariat Islam (DSI) Kota Banda Aceh, Ridwan,S.Ag.,M.Pd, mengatakan karantina dilakukan sebagai upaya menjaga dan mempertajam kemampuan kafilah Kota Banda Aceh pada ajang MTQ XXXV di Bener Meriah.

“Ini kita lakukan untuk menjaga dan mempertajam kemampuan kafilah Kota Banda Aceh, apalagi pak Wali Kota menargetkan Banda Aceh mampu keluar sebagai juara umum di tahun penghujung masa jabatannya,” katanya, Selasa (31/5/2022).

Ia juga menjelaskan, selain sebagai proses pematangan kafilah, karantina dilakukan untuk proses adaptasi cuaca bagi kafilah.

“Bener Meriah itu kan daerah dingin, sedangkan kita di Banda Aceh notabene cuacanya panas, jadi kita lakukan karantina di Saree juga sebagai proses adaptasi cuaca,” ujarnya.

Menurutnya, cuaca dingin dapat mempengaruhi kualitas suara qari dan qariah, oleh karena itu, pihaknya melakukan karantina kafilah MTQ selama lima hari di Saree, Kabupaten Aceh Besar.

“Saree kan juga memiliki cuaca yang dingin, jadi cocoklah kita jadikan tempat karantina sebagai proses adaptasi, supaya saat MTQ berlangsung kita sudah terbiasa dengan kondisi cuaca, anak-anak juga bisa menyesuaikan suara dengan cuaca yang dingin,” ungkap Ridwan.

Ia menjelaskan, karantina kafilah MTQ Banda Aceh akan dimulai tanggal 7 Juni hingga 11 Juni mendatang, karantina ini menjadi rentetan persiapan kafilah MTQ Banda Aceh menghadapi MTQ Provinsi Aceh ke XXXV di Bener Meriah.

“Kita masuk karantina tanggal 7 dan akan selesai pada tanggal 11, setelah itu kafilah kembali ke Banda Aceh dan lakukan persiapan dan selanjutnya pada tanggal 16 kita berangkat ke Bener Meriah, ada jeda waktu satu hari untuk lakukan persiapan jelang dimulai pembukaan MTQ tanggal 18 Juni,” ujarnya.

Ia berharap, para kafilah dapat memanfaatkan waktu karantina sebaik mungkin, karena ini menjadi persiapan terakhir menjelang event MTQ XXXV.

“Sengaja kita karantina di Saree selain adaptasi anak-anak biar lebih fokus melakukan persiapan, jadi selama lima hari akan digembleng dengan serius agar penampilan di MTQ benar-benar maksimal,” terangnya.

Menurut Ridwan, sejauh ini proses latihan dan pematangan sudah beberapa kali dilakukan, kafilah MTQ Kota Banda Aceh sebelumnya juga sudah diberikan latihan khusus oleh dewan guru masing-masing cabang.

“Dewan guru membimbing langsung peserta dengan melihat kekurangan dan kelebihan anak-anak di setiap cabang. Apalagi peserta tahun ini didominasi oleh wajah-wajah baru, oleh karena itu dewan guru akan melakukan pembinaan khusus bagi si anak,” tuturnya.

Ridwan mengatakan, Kafilah Banda Aceh mengikuti semua cabang yang akan dilombakan pada MTQ XXXV mendatang.

“Ada sembilan cabang yang diperlombakan dalam MTQ nanti, untuk Banda Aceh sendiri rencananya akan mengikuti seluruh cabang, hanya Tilawah Tunet (Tuna netra) perempuan yang tidak ada pesertanya,” ungkapnya.

Ia juga berharap kepada seluruh kafilah MTQ Kota Banda Aceh untuk berusaha semaksimal mungkin untuk merebut gelar juara umum, menurutnya Pemerintah Kota Banda Aceh telah memberikan dukungan sepenuhnya kepada kafilah MTQ.

“Berusaha lah semaksimal mungkin untuk menjadi juara, meskipun juara bukanlah tujuan utama, tujuan utama adalah menyiarkan agama Allah,” pungkas Kepala Dinas Syariat Islam. (Cek Man)

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top