lamurionline.com -- Banda Aceh – Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Wilayah Aceh bekerja sama dengan IAEI Pusat menggelar  Workshop Pembinaan UMKM di Hotel Kyriad Muraya Aceh, Jumat, (25/11/2022).

Ketua Panitia Pelaksana, Jalaluddin MA AWP me gatakan, workshop yang dihadiri  70  pelaku UMKM di Banda Aceh dan  Aceh Besar ini diharapkan  menjadi ujung tombak dalam meningkatkan perekonomian Aceh melalui inovasi dan digitalisasi pemasaran.

Ketua IAEI Wilayah Aceh Prof. Dr. Nazaruddin AW, MA menyampaikan tiga pesan kepada pelaku UMKM. Pertama,  pelaku UMKM harus memiliki integritas agar UMKM Aceh mampu melahirkan produk-produk yang inovatif dan mampu bersaing dalam pasar global.

"Kedua,  pelaku UMKM perlu melakukan pemasaran yang baik dan optimal dengan memanfaatkan digitalisasi teknologi," ujarnya.

Ketiga, Nazaruddin meminta pelaku UMKM melakukan pendidikan dan kaderisasi kepada masyarakat, agar dapat melahirkan pelaku-pelaku UMKM  baru.

Jalaluddin menjelaskan, kegiatan ini juga dihadiri Sekretaris Eksekutif IAEI, Wahyu Jatmiko, Ph.D.

Wahyu Jatmiko mengharapkan pelaku UMKM  melek teknologi, agar memperoleh pangsa pasar yang besar.

"UMKM adalah tulang belakang perekonomian,  terbukti menurut data BPS, UMKM mampu menyerap 97 persen tenaga kerja," tegas Wahyu.

Jalaluddin menambahkan,  workshop dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Aceh yang diwakili Kabid Pegawasan dan Pemeriksaan, Aswad, S.Hut, MAP.

Aswad mengharapkan  pelaku UMKM menjadi pemain utama dalam meningkatkan perekonomian Aceh.

"Apalagi akan ada even Pekan Olahraga Nasional Aceh dan Sumut pada tahun 2024 mendatang," katanya.

Pemateri workshop Dr. Rambat Lupiyoadi, S.E M.E,  Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia dengan tema Pengembangan Model Bisnis UMKM menekankan pelaku UMKM agar selalu bersemangat dalam membangun bisnisnya.

Di samping itu, kata dia, para pengusaha muslim harus mengetahui akad-akad dalam bisnis. Misalnya ketika melakukan kerja sama bisnis, agar tidak jatuh pada riba dan hal-hal lain yang dilarang agama.

Jalaluddin sebagai Ketua Panitia menjelaskan, dalam kegiatan ini juga  dipamerkan produk-produk UMKM lokal di Aceh, seperti kue bawang, bakpia, kopi, kerajinan tangan dan lain-lain.

"Workshop UMKM ini  merupakan bagian dari Roadshow Workshop Series IAEI yg dimulai Muswil ke-4 tanggal 15 Nopember 2022 yg dilakukan di Grand Permata Hati Hotel Banda Aceh" katanya.

Melalui workshop pembinaan UMKM, kata Jalaluddin, produk  para pelaku UMKM di Aceh diharapkan dapat bersaing dengan produk dari daerah lainnya, bahkan hingga di tingkat global.

"Tentunya  melalui inovasi-inovasi dan pemanfaatan teknologi sebagai strategi pemasaran," katanya.

Menurut dia, kemajuan UMKM Aceh  akan mendongkrak perekonomian Aceh, sebab dapat membuka lapangan kerja. Dilaporkan langsung dari Kryad Hotel Banda Aceh : Dr. Nurdin, SE., M.Si (Sayed M. Husen) 

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top