LAMURIONLINE.COM I ACEH - Dr Mulia Rahman SPdI MA selaku Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Aceh merasa miris dengan adanya kejadian rencana tawuran yang terjadi di Kota Banda Aceh, Minggu (30/7) dini hari di seputaran jembatan Lamnyong Syiah Kuala, dimana kumpulan pemuda tersebut dari informasi beberapa media menggunakan benda-benda tajam yang sangat berbahaya. 

"Alhamdulillah rencana tawuran telah sigap diamankan oleh pihak kepolisian kota Banda Aceh dan apresiasi untuk Polresta Banda Aceh karena bergerak cepat,  Biasanya kasus seperti ini terjadi di kota-kota besar luar Aceh, namun ironisnya penyakit ini mulai terjangkit di Aceh" ujar Mulia Rahman.

Oleh karena itu, menyahuti timbulnya bibit trend tawuran yang kali ini terjadi di Banda Aceh, dan khawatir akan tersebar di seluruh Aceh. Dr. Mulia Rahman selaku ketua Remaja Masjid Provinsi Aceh meminta serius kepada orang tua untuk memastikan anak-anaknya berada dimana dan bergaul dengan siapa dalam keseharian.

"Karena anak adalah amanah yang Allah titipkan pada para orang tua yang akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat" tegasnya.

Selanjutnya Mulia Rahman meminta serius kepada seluruh pemerintah ditingkat gampong agar hidupkan budaya "Pageu Gampong" dalam mengawal para remaja.


"Walau mereka bukan anak-anak kita, tapi mereka generasi masa depan gampong, dan kiranya seluruh kepala desa/ keucik agar menjadikan masjid sentral pembinaan adik-adik remaja melalui aktifitas remaja masid, adakan pelatihan dan pembinaan generasi remaja di tingkat gampong, dan BKPRMI selaku organisasi remaja masjid nasional yang ada di Aceh siap membantu mengawal pembinaan tersebut" tambahnya.

Ketua BKPRMI Aceh turut mengajak untuk serius mengawal pelaksanaan syariat Islam di Aceh, dan juga menjaga generasi muda Aceh agar terhindar dari langkah-langkah kehidupan yang salah, dimana nantinya yang akan dirugikan adalah diri generasi muda dan provinsi Aceh selaku negeri bersyariat.

Editor: Cek Abrar

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top