lamurionline.com -- Aceh Besar -- Malam apresiasi Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama ke 78 di Kabupaten Aceh Besar telah berlalu dan terlaksana dengan sukses di Komplek Ponpes Al Manar Cot Irie Krueng Barona Jaya, sabtu (6/1).

Acara yang di kemas dengan Doa bersama-sejuta puisi dan solidaritas untuk rakyat  Palestina di liput dan di publikasikan oleh berbagai media lokal dan nasional. Pada malam yang penuh kenangan ini tercatat 140 orang ASN dan siswa madrasah mendapatkan piagam penghargaan yang di serahkan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Besar H Saifuddin SE di dampingi Kasubbag tata usaha H Khalid Wardana SAg MSi dan para kepala seksi yaitu H Akhyar MAg,H Nazaruddin SE, Jamaluddin SE, Suryadi SAg dan Az Zahri MH.

Di antara penerima  Kemenag Aceh Besar Award terdapat satu sosok figur yang menarik perhatian, bukan karena faktor penampilan atau style saat menerima penghargaan, tetapi sosok yang satu ini paling senior di antara para aparatur sipil negara (ASN).

 Dialah Drs Keuchik Haji Rusli M Yunus, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Darul Imarah yang akan memasuki masa purna tugas pada tanggal 1 Pebruari 2024, praktis hanya menjabat kurang dari satu bulan lagi setelah menjadi abdi negara selama 36 tahun 7 bulan.


Pak Keuchik begitu panggilan khas untuk Drs KH Rusli terpilih sebagai kepala KUA inspiratif penggerak pembangunan balai nikah/Kantor KUA. Penghargaan ini bukan karena sosok yang ramah dan sederhana ini akan memasuki masa pensiun, tetapi melihat rekam jejak dan konstribusinya dalam upaya membangun kantor urusan agama (KUA) di saat mendapat amanah sebagai Kepala KUA Blang Bintang (2013-2019) dan Kepala KUA Darul Imarah (2019-2024).

H Rusli diangkat sebagai pegawai negeri sipil (PNS) sejak 1 maret 2000 dalam jabatan penyuluh agama Islam Fungsional yang di tugaskan di berbagai kecamatan yang ada di Aceh Besar, satu angkatan dan sama sama pengangkatan dalam jabatan penyuluh agama dengan H Khalid Wardana (Kasubbag tata usaha), DR Tgk Tarmizi M Daud MAg (Penyuluh KUA Lhoknga), Drs H Adnan (pensiunan bidang haji Kanwil Kemenag Aceh) dan Dra Basyirah (penyuluh KUA Blang Bintang).

Alumni Fakultas Dakwah IAIN Ar Raniry ini telah merasakan pahit getirnya tantangan kehidupan, ketika menjadi mahasiswa sampai setelah kuliah berprofesi sebagai supir labi labi jurusan Lambaro Angan - Pasar Aceh. Pada saat Provinsi Aceh di landa konflik bersenjata bahkan pernah menjadi korban salah tangkap.

Suami dari Hj Ainal Mardhiah dan ayah dari 2 orang putra ini juga di kenal sebagai pamong gampong yang handal, pernah menjadi sekretaris gampong selama 8 tahun (1986-1994), menjadi keuchik selama 11 tahun (1994-2005) sehingga panggilan keuchik sangat melekat pada dirinya. Setelah tidak lagi menjadi keuchik, masyarakat tetap memintanya menjadi Tuha Peut gampong, praktis seluk beluk pemerintahan gampong sangat di kuasai sehingga menjadi salah satu modal dasar untuk memimpin kantor KUA di kemudian hari.

Pasca reformasi dan sebelum menjadi PNS pernah bergabung dengan salah satu partai politik dan menjadi calon anggota legislatif. Ketika pemilu di gelar mampu meraih suara terbanyak, tetapi ketika prosesi pelantikan wakil rakyat (DPRK) bukan dirinya yang di lantik, tetapi orang lain yang suaranya lebih sedikit tetapi berada pada nomor urut satu, sungguh memilukan, begitulah intrik politik...

Tahun 1999 mengikuti tes CPNS dan lulus, sehingga menjadi abdi negara sejak 1 maret 2000 yang di tugaskan sebagai penyuluh agama di Kecamatan Kuta Baro. Saat dalam jabatan penyuluh agama meraih prestasi juara 1 penyuluh teladan tingkat kabupaten Aceh Besar dan juara 1 penyuluh teladan tingkat Provinsi Aceh sehingga dirinya di berikan hadiah untuk pemakaian kenderaan roda dua berplat merah.

Pada saat Kepala Kankemenag Aceh Besar di jabat oleh Drs H Salahuddin MPd, H Rusli di minta menjadi kepala KUA Kecamatan Blang Bintang, sebuah kecamatan yang baru terbentuk.

 Enam tahun bertugas di Kecamatan yang merupakan pintu gerbang Aceh, tempat Bandara SIM berada, dirinya melakukan berbagai konsolidasi dan pendekatan termasuk menjalin silaturrahim dengan pihak Angkasa Pura untuk membantu peningkatan fasilitas dan sarana kantor KUA.

Usaha tidak mengkhianati hasil, begitulah kegigihan H Rusli, sehingga salah satu karya terbesar yang di torehkan saat bertugas di Blang Bintang adalah menghadirkan berdirinya gedung serba guna balai nikah yang di bantu pihak Angkasa Pura.  Gedung serba guna ini tidak di miliki oleh KUA lainnya yang ada di Aceh, hanya ada di KUA Blang Bintang.

Setelah sukses membenahi KUA Blang Bintang, tahun  2019 mendapat promosi menjadi Kepala KUA Kecamatan Darul Imarah, sebuah kecamatan yang terpadat penduduknya dan berbatasan langsung dengan Kota Banda Aceh.

Banyak hal yang harus di benahi di kantor KUA yang berlokasi di Lampeuneurut, tidak hanya dalam aspek penataan administrasi dan SDM, tetapi sarana dan fasilitas kantor yang sangat minimalis. Ruang kerja dan ruang nikah sangat kecil sehingga banyak warga yang kecewa ketika menghadiri prosesi aqad nikah di kantor KUA. Akhirnya dengan langkah optimis dan penuh inovasi, keuchik Rusli menyampaikan permasalahan dan uneg uneg kepada para keuchik dan tokoh masyarakat Darul Imarah untuk bersama sama membangun rangkang balai nikah di samping kantor KUA. Tidak menunggu lama  walaupun tidak memiliki sumber anggaran,  akhirnya impian memiliki balai nikah  bisa terwujud atas dukungan berbagai pihak.

Setelah rangkang balee nikah terwujud aktivitas di kantor KUA semakin bergairah dan tidak lagi saling berdesakan saat prosesi nikah. Bahkan Balee nikah juga berfungsi untuk mushalla, ruang diskusi, pengajian rutin KUA dan kadang kala kegiatan "meuramien" untuk kebersamaan dengan staf kantor.

Upaya penataan kantor KUA belum berhenti, langkah selanjutnya melakukan pembenahan aset dan legalitas tanah untuk mewujudkan pembangunan gedung kantor KUA yang refresentatif dan menyiapkan proposal usulan kepada Kementerian Agama RI.

Tidak terhitung berapa kali harus bolak balik ke Kantor Kemenag di Kota Jantho dan Kanwil Kemenag Aceh di Taman Sari Banda Aceh untuk melengkapi bahan dan rivisi proposal pembangunan gedung KUA Darul Imarah. 

Sikap optimis dan usaha yang terus menerus di lakukan oleh Keuchik Rusli bersama tim Kemenag Aceh Besar akhirnya berbuah manis, proposal usulan telah di setujui dan di lokasi bangunan lama kantor KUA Darul Imarah akan di bangun gedung baru berkonstruksi dua lantai dari sumber anggaran SBSN.

Pada hari kamis tanggal 28 juli 2022 Kakanwil Kemenag Aceh DR H Iqbal Muhamnad hadir ke Lampeuneurut untuk melakukan prosesi groundbreaking (peletakan batu pertama) pembangunan KUA Darul Imarah.

Pembangunan gedung KUA yang perdana dan termegah di Aceh Besar tersebut terwujud dalam jangka waktu 6 bulan dan Kakanwil Kemenag Aceh DR H Iqbal kembali hadir ke Lampeunerut untuk meresmikannya pada hari selasa 10 januari 2023.

Kini masyarakat Darul Imarah boleh berbangga dan menikmati pelayanan yang maksimal dalam berbagai kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan. 

Bagi pak penghulu KH Rusli, hilang semua lelah dan gelisah setelah impiannya terwujud dengan hadirnya gedung balai nikah dan manasik haji SBSN KUA Darul Imarah. Gedung ini menjadi kado terindah bagi dirinya yang akan memasuki masa pensiun pada tanggal 1 pebruari 2024.

Ketika di tanya program setelah pensiun, bagi diri Keuchik Rusli jabatan dan masa kerja boleh pensiun tetapi aktivitas untuk ummat tidak mengenal pensiun dan terus mengabdi sampai akhir hayat. Apalagi dirinya memiliki balee beut dan TPA tentu akan lebih fokus dan punya waktu luang untuk melanjutkan pembinaan generasi qurani.

Di samping itu melihat berbagai problematika dalam masyarakat terutama tingginya "kasus rumah tangga dan perceraian" tidak tertutup kemungkinan untuk membuka layanan konsultasi atau klinik keluarga sakinah. Menurut Rusli, saat ini tidak ada klinik jasa konsultasi keluarga padahal sangat banyak kasus rumah tangga yang terjadi, ini menjadi peluang pengabdian setelah purna tugas. Selamat melanjutkan pengabdian.(Cek Man/*)

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top