Para jamaah menempuh penerbangan sekitar delapan jam, setelah take off Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar, Rabu (29/5/2024) sore.
Perjalanan dengan maskapai Garuda Indonesia ini pun berjalan dengan lancar.
Selanjutnya jemaah haji kloter pertama yang berjumlah 393 orang ini, langsung menjalani pemeriksaan di ceck poin dan bergerak menuju Mekkah dengan bus.
Sebelumnya jamaah haji kloter pertama asal Aceh Besar dan Sabang ini dilepas oleh Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, PJ Gubernur Aceh, Bustami Hamzah dan Kakanwil Kemenag Aceh, Azhari.
Saat menyapa jemaah haji Aceh di dalam pesawat, wakil presiden berpesan agar jamaah menjaga kesehatan dan membawa ar minum secukupnya. Hal mengingat cuaca di Arab Saudi sangat panas.
Kloter pertama terdiri atas 393 jamaah, dengan rincian 342 jamaah asal Aceh Besar, 43 jamaah asal Sabang, 5 petugas petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) dan 3 orang petugas haji daerah (PHD).
Sedangkan sore ini, Pukul 18:50 WIB, jemaah haji kloter dua asal Bireuen akan bertolak dari Bandara SIM ke tanah suci.
Lansia Beresiko Tinggi
Sementara itu, sebanyak 35 jamaah haji yang tergabung dalam kloter 2 Aceh asal kabupaten Bireuen tergolong dalam kategori lansia beresiko tinggi (resti).
Hal ini disampaikan Kakanwil Kemenag Aceh, yang juga Ketua PPIH Embarkasi Aceh, Azhari, di sela-sela pelepasan kloter 2, Kamis (30/5/2024).
Menurutnya, jumlah jamaah kloter 2 asal Bireuen berjumlah 393 orang, yang terdiri dari 153 laki-laki dan 240 perempuan.
Dari jumlah ini, jumlah lansia berdasarkan kategori umur berjumlah 112 orang. Sebanyak 35 orang di antaranya merupakan lansia Resti.
"Mereka dijadwalkan terbang Kamis malam, sekitar pukul 20.00 WIB. Pemondokan di Mekkah berada di Hotel Loulouat al Masher, Maktab 10, wilayah Misfalah," katanya.
Untuk kloter 2, jamaah termuda Bernama Rizka Zahara binti Jalaludin dengan usia 22 Tahun. Sedangkan jamaah tertua bernama Tihasanah binti Usman Hasan, 95 Tahun.
Azhari juga berharap para jamaah haji Aceh benar-benar memanfaatkan kesempatan selama berada di tanah suci untuk beribadah.
"Karena yang berangkat ke tanah suci adalah orang-orang pilihan. Orang-orang yang dipanggil," kata dia.
Azhari juga meminta agar para petugas haji untuk benar-benar membantu jamaah selama berada di tanah suci.
"Ini tugas mulia yang bernilai ibadah, apalagi banyak di antara jamaah yang berusia lansia. Sesuai tema tahun ini, haji ramah lansia," ujarnya. (Sayed/Humas Haji)
0 facebook:
Post a Comment