LAMURIONLINE.COM | BIREUN - Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kabupaten Bireuen menggelar Seminar Literasi Penyuluhan Agama Islam dengan tema “Fiqh Qurban: Memahami Hukum dan Hikmah di Baliknya”. Kegiatan dalam rangka menyambut bulan Zulhijjah dan meningkatkan kapasitas penyuluh agama dalam menyampaikan pesan-pesan keagamaan ini berlangsung di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bireuen, Selasa (3/6/2025).
Seminar diikuti oleh puluhan penyuluh agama Islam dari berbagai kecamatan di Kabupaten Bireuen. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Seksi Bimas Islam Kementerian Agama Kabupaten Bireuen, H. Rifal Fauzal, SH. yang dalam sambutannya menekankan pentingnya literasi fikih dan pemahaman mendalam terhadap ibadah-ibadah mahdhah, seperti qurban, agar penyuluh dapat menjelaskan kepada masyarakat dengan dalil dan pendekatan yang tepat.
Ketua IPARI Bireuen, Drs. Muzakir, juga turut memberikan sambutan dan arahan. Dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang peningkatan keilmuan, tetapi juga sebagai penguatan orientasi penyuluhan. Muzakir sekaligus menyampaikan materi tentang Petunjuk Teknis (Juknis) Kepenyuluhan, yang menjadi panduan kerja bagi para penyuluh agama dalam melaksanakan tugasnya di lapangan.
“Penyuluh harus bergerak dengan arah yang jelas dan berbasis regulasi. Juknis bukan sekadar dokumen administratif, tetapi juga kompas dalam menentukan metode dan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan umat,” ujarnya.
Seminar menghadirkan narasumber utama, Tgk. Maimun, S.HI, MA, penyuluh agama Islam Kabupaten Bireuen. Dalam pemaparannya, ia membedah fikih qurban dari berbagai sudut pandang, mulai dari dasar hukum, kriteria hewan qurban, waktu penyembelihan, hingga hikmah sosial di balik pelaksanaan ibadah qurban.
“Qurban adalah ibadah yang mengajarkan kepatuhan dan kepedulian. Penyuluh punya peran strategis untuk menggali dan menyampaikan pesan-pesan qurban secara utuh kepada masyarakat,” ujar Tgk. Maimun dalam sesi diskusi.Seminar berlangsung interaktif dan penuh antusiasme. Para peserta juga mendapat kesempatan berdiskusi, berbagi pengalaman dakwah, dan memperkuat jaringan kerja antarpenyuluh. Dengan terlaksananya seminar ini, IPARI Bireuen berharap para penyuluh dapat menjadi agen literasi fikih dan mampu menyampaikan pesan-pesan keagamaan. (Syahrati)
0 facebook:
Post a Comment