lamurionline.com -- Banda Aceh -- Masih terekam dalam ingatan saat pengurus wilayah Lembaga Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (LPPSDM- BKPRMI) Aceh pad2019 silam melakukan kaderisasi Traning of Trainer Mudarrib Basic di Banda Aceh.

  

Dalam pengetahuan Direktur Nasional LPPSSDM BPKPRI Pusat, Saat itu Tim Mudarrib Aceh hanya enam orang bisa mendapat surat Tugas mendampingi kaderisasi Latihan Mujahid Dakwah 1 pada tingkat Daerah kabupaten/kota. Keenam mudarrib yaitu Mulia Rahman, Ridha Yunawardi, Azwir, Almuzanni, Muhammad yasir, dan Sayid Mushaddiq.


Oleh karena itu, ketika menerima perintah kaderisasi Nasional secara serentak , maka Aceh mendapatkan empat daerah kaderisasi LMD 1 diselenggarakan DPD BKPRMI Aceh Barat Daya, DPD BKPRMI Aceh Besar, DPD BKPRMI Bener Meriah, DPD BKPRMI Aceh Timur tahun 2021.


Pada 2023 lalu, Dewan Pengurus BKPRMI Pusat kembali membuat Surat Keputasan nomor 723- A/SK/BKPRMI/VI/2023 tentang kepengurusan paripurna BKPRMI Aceh masa bakti 2023-2027. Salah satu poin untuk menghidupkan Ruh organisasi ternama ini dengan mengajak pengurus, pencinta dan pemerhati Masjid untuk mengikuti kaderisasi secara benjenjang, mulai LMD 1, LMD 2, LMD 3, dan TOT. 

Karena pada 2024, Negara Republik Indonesia menyelenggarakan pesta demokrasi serentak, tentu segenap pengurus BKPRMI ikut menyukseskan pesta Rakyat dulu. Sehingga menghasilkan sosok Presiden Indonesia bapak H Probowo Subianto dan Gubernur Aceh H Muzakkir Manaf periode 2024-2029.

 

Sebagai Tim 6 mudarrib Aceh yang bertugas kala itu mendampingi Maisar Setiawan Mudarrib Nasional berkeliling ke 4 kabupaten/kota. Dalam Bus, Tim Instruktur BKPRMI menuju ke lokasi diadakan Kaderisasi dengan silih berganti, dan berakhir di Aceh Timur. Sekarang suasa

na itu pun kembali bisa dirasakan Tim mudarrib saat menyelenggarakan TOT Mudarrib Basic juga menadamping   Instruktur Nasional Kurnia Amir, dkk, Jumat (27/6/2025)
 

Kurnia Amir, bersama anggotanya tiba di LPTQ Aceh pukul 03.13, kemudian diikuti Salman Firdaus tiba pukul 06.06, salah satu peserta dari Aceh Tamiang. Selanjutnya, para peserta pengkaderan dengan berangsung-angsur hadir dan langsung mendapat pelayanan panitia pelaksana kegiatan sampai ke kamar istirahat yang telah disediakan.

 


Agenda kaderisasi 2025 yang dilaksanakan PW-LPPSDM BKPRMI Aceh di Aula LPTQ Aceh diberikan tema Membentuk Kader Pemuda Islam yang Militan dan Siap Mengapdi Untuk Umat dibuka oleh Mulia Rahman selaku ketua Umum DPW BKPRMI Aceh.


Untuk memilki posisi strategis (kepemimpinan) dalam bingkai organisasi BKPRMI maka harus istiqamah melewati jenjang pengkaderan. Jadi kader itu kan ada syaratnya, Kalau sertifikat kaderisasi LMD 1 sebagai syarat ketua DPD dan LMD 2 jadi ketua DPW dan Seterusnya, maka berikan jabatan itu kepada kader terbaik yang sudah terpenuhi syarat untuk menghidupkan ruh BKPRMI sejagad Aceh, Ujar Mulia Rahman.

 

Kader-kader yang tergabung dalam kelas LMD 1 dan TOT dibekali materi oleh instruktur nasional selam3 hari. Pemateri menyampaikan motivasi-motivasi supaya bersemangat untuk menghidupkan nilai-nilai ke BKPRMI-an.

 

Ada sebuah kata disampaikan pemateri selalu melekat dalam memori, yaitu kata“ sobek tapi tidak sobek. Ungkapan tersebut diperagakan pada seutas kertas, saat praktik itu dilakukan menghasilkan kata lain lagi yaitu Koyak tapi tidak koyak. Begitulah awal dari membuka cakrawala berifikir peserta untuk mempresentasi maksud dari bahasa tersebut.

 

Suasana pun hidup dalam pengekaderan dan terlihat dari keseriusan mengikuti arahan dan bimbingan instruktur. Sekarang ini, 26 pria juga 9 perserta wanita LMD 1 dan 9 Calon mudarrib yang dinyatakan lulus sebagai kader terbaik BKPRMI provinsi Aceh dan 2 calon mudarrib berasal dari Sumatra Utara. (*)

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top