Ponpes Raudhatul Muttaqin Al Bahauddiniyah Subulussalam Bangun Tanggul Antisipasi Banjir

 

lamurionline.com -- Subulussalam – Pondok Pesantren Raudhatul Muttaqin Al Bahauddiniyah, yang berlokasi di Kampong Sibungke, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam, memulai pembangunan tanggul pelindung dengan ditandai peletakan batu pertama pada Senin, 30 Juni 2025.

Proyek pembangunan tanggul ini merupakan langkah strategis dan preventif untuk melindungi lingkungan pondok dari ancaman banjir yang selama ini kerap melanda kawasan tersebut, terutama saat musim hujan tiba.

Pimpinan pondok, Umma Abidin, M.Pd.I, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembangunan tanggul ini tidak semata proyek fisik, tetapi merupakan bagian dari semangat menjaga dan merawat warisan budaya Islam di tanah “Sada Kata.” Ia menekankan pentingnya pelestarian nilai-nilai keislaman yang telah mengakar dalam kehidupan masyarakat sekitar pondok.

Sementara itu, Wali Kota Subulussalam, H. M. Rasyid Bancin, dalam arahannya mengapresiasi inisiatif pembangunan tersebut. Ia menekankan bahwa keberhasilan setiap perjuangan dimulai dari niat yang tulus dan kuat. “Ketika kita memiliki niat baik yang dilandasi semangat kebersamaan, maka hasilnya akan menjadi berkah bagi semua,” ujarnya.

Acara peletakan batu pertama ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain Sekda Kota Subulussalam, anggota DPRK, Wakapolres, Kasdim, para pimpinan dayah, kepala SKPK, Panglima Sahman, serta tokoh masyarakat dari Sibungke dan desa-desa sekitar. Kehadiran mereka mencerminkan sinergi kuat antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat dalam mendukung proyek tersebut.

Tak hanya dukungan moril, masyarakat juga menunjukkan kepedulian nyata dengan berpartisipasi langsung dalam proses awal pembangunan. Mereka bergotong royong membantu tenaga dan materi sebagai bentuk kebersamaan dan tanggung jawab sosial terhadap keberlangsungan pendidikan di pesantren.

Pembangunan tanggul ini diharapkan mampu menjadi solusi konkret dalam mengatasi banjir serta mendukung kenyamanan dan keamanan proses belajar mengajar di lingkungan pesantren. Dengan semangat swadaya dan kolaborasi lintas sektor, proyek ini diharapkan selesai tepat waktu dan memberi manfaat besar bagi seluruh civitas akademika dan masyarakat sekitar.(Cek Man/Mus)

SHARE :