Lamurionline.com--BIREUEN – Makam kolonel Hussein Joesoef, pahlawan kemerdekaan Indonesia yang terletak di pekuburan umum Desa Geulumpang Payong, Kecamatan Jeumpa, Bireuen hingga kini belum juga dipugar untuk menjadi sebuah bukti sejarah.
Padahal Kolonel Hussein Joesoef adalah Panglima Tentara Republik Indonesia Divisi X membawahi Sumatera dan Tanah Karo yang berkedudukan di Bireuen, Aceh puluhan tahun silam. Istrinya Letnan Dua Ummi Salamah yang dimakamkan di tempat yang sama
Kolonel Hussein Joesoef adalah tokoh penting melawan Belanda serta menyuarakan ke seluruh dunia bahwa Indonesia masih ada. Berita melawan propaganda Belanda disebar melalui siaran Radio Rimba Raya yang dapat diterima siarannya di sejumlah belahan dunia kala itu.
Pantauan ATJEHPOSTcom, Minggu 27 Januari 2013. Makam kolonel Hussein Joesoef ditutupi semak belukar. Abdullah, warga setempat yang mengaku sering membersihkan sekitar makam malah kesulitan untuk menunjukkan makam pahlawan tersebut.
“Kami dengar kabar memang akan dipugar tahun 2012 lalu, tetapi hingga akhir tahun tidak ada tanda-tanda pemugaran,” ujar Abdullah sambil menyingkap rumput ilalang yang menutupi nisan kuburan Kolonel Hussein Joesoef. Di batu nisan tertulis  8 Januari 1978.
HAR Djuli, tokoh masyarakat Bireuen dan juga wartawan senior mengatakan selayaknya makam Kolonel Hussein Joesoef dan istrinya yang juga seorang pejuang dipugar pemerintah. Supaya sejarah yang dilakoni keduanya tidak hilang termakan zaman.
“Pengorbanan mereka sangat berarti bagi kemerdekaan Indonesia, tetapi sayangnya hingga kini makam itu belum juga dipugar, padahal dana yang dibutuhkan untuk memugar makam tersebut menjadi salah satu tempat wisata ziarah di Bireuen tidak terlalu besar,” katanya.
Sebagai warga Bireuen yang tahu seluk beluk perjuangan dan jasa Kolonel Hussein Joesoef, dia berharap, pemerintah melalui dinas terkait tidak perlu menunggu lama lagi untuk memberikan sedikit perhatian untuk makam pahlawan tersebut.[] (ihn)
SHARE :
 
Top