Lamurionline.com--Pendidikan Islam tidak hanya terfokus pada masalah akidah dan ibadah. Semua elemen ilmu pengetahuan adalah bagian dari pendidikan Islam. Kesalahan fatal cara berpikir pendidikan di Indonesia adalah menganggap pendidikan Islam adalah pendidikan agama, demikian disampaikan cendekiawan muslim, Dr Adian Husaini.
Mantan wartawan yang dikenal penulis produkti ini menilai, ada paradigma yang harus diluruskan di antara para pendidik di Indonesia. Jangan karena mengajar matematika, biologi dan pendidikan yg dianggap umum lantas tidak menjadi contoh dalam agama.

"Membangun contoh teladan adalah kunci pendidikan karakater," jelasnya dalam peluncuran bukunya yang terbaru, "Pendidikan Islam"  di Jakarta, hari Ahad (17/03/2013) kemarin.
Adian juga melihat sosok keteladanan Rasulullah dan Sahabat Nabi harusnya jadi kurikulum penting pendidikan sejarah. Mengapa demikian? Karena banyak sekulerisasi dimulai dari hilangnya jejak sejarah-sejarah Islam dalam pendidikan anak di sekolah.

"Aneh kalau sekolah Islam hanya menyuruh anaknya menghafal al-Qur'an tapi tidak mendidik muridnya untuk mencontoh Umar bin Khatab ra," ujarnya.
Pada sisi yang lain, Adian juga mengkritik paradigma berpikir yang mengkesampingkan kemuliaan seorang guru.

"Di Indonesia ini orang lebih hormat pada pejabat daripada kepada ulama dan guru," jelasnya.
Padahal pejabat itu pintar karena guru. Dan banyak orang berakhlak karena ulama, tambanya.

Baginya wajar akhirnya jika paradigma pendidikan seperti itu menumpulkan kualitas pendidikan di Indonesia. Menurutnya menghargai guru dan melatih diri kita sebagai orangtua untuk menjadi guru utama bagi anak-anak adalah penting suksesnya pendidikan di Indonesia.* Sumber : Hidayatullah.com
SHARE :
 
Top