Joel Pasee, pria kelahiran Blang Pulo, 24 Agustus 1985 ini selalu energik di dalam setiap penampilan dan aksi panggungnya, tak terkecuali ketika berjumpa Redaksi Lamuri beberapa waktu lalu saat Gelar Seni Budaya Aceh 2013 di Open Stage Taman Budaya Banda Aceh pria tersebut tersenyum sumringah sambil berjabat tangan. Tak menyiakan kesempatan yang ada, Redaksi langsung berbincang seputar pengalamannya di pentas music Aceh. Pria yang bernama lengkap Zul Afrizal, S.Pdi ini langsung akrab, beberapa pengalaman bermusik dan olah vocalnya ia bagi kepada Redaksi Lamuri. 

Berawal dari belajar Syahi atau yang lebih dikenal dengan syeh tarian sebuah sanggar di Krueng Geukueh Aceh Utara, Joel sudah mulai tampil di beberapa event di daerah setempat tak terkecuali kerap tampil sebagai qari (Pembaca Alqur an) dan penyanyi senandung syair syair qasidah di acara peringatan hari-hari islami di dalam dan luar kota. Hari-hari seperti itu sudah dijalani semenjak duduk di kelas 2 Madrasah Ibtidaiyah, Paling tidak aktifitas b e r l a n g s u n g h i n g g a u s a i pendidikannya di Pesantren Modern M i s b a h u l U l u m P a l o h , n a m u n mengiringi karirnya, Jol juga sempat menggarap album dangdut pada tahun 2000 yang bertajuk “Cut Jafar” bersama Cut Intan dan Akhijoe adikny dan hingga pada tahun 2003 Idan (sapaan kecilnya) pula pernah dilibatkan sebuah dalam sebuah Qasidah besar Tgk.Faisal MH dan Kardinata. 

Usai pendidikan di Makhad Misbahul Ulum. Joel melanjutkan pendidikan di Jurusan Pendidikan Bahasa arab IAIN Ar-Raniry leting 2003, pada saat itulah Joel mulai bergabung dengan komunitas Theater Rongsokan dan Sanggar Seni Seulaweuet dan mulai mengenal banyak hal seni dan budaya Aceh, mengenal para seniman senior seperti Rafly, Ayah Panton, Momo, Opay, Adek, Jamal, Kaka, Ami, Ampon Yan dan sederatan seniman Aceh lainnya. Sejak itulah kiprahnya menapaki perjalanan dunia seni mulai muncul ke permukaan,dari menjadi syeh seudati, syeh tarian tradisi dan kreasi, hingga ikut tampil bersama bersama grup band ternama di kota Banda Aceh, bahkan tidak sedikit pula event demi event yang diterima untuk tampil di luar kota, nasional dan internasional. 

Tidak berhenti disitu, setelah musibah tsunami menimpa masyarakat Aceh anak pertama dari dua bersaudara ini pernah disandingkan dengan Salbramuda dan Yacob Samalanga yang tergabung dalam Komunitas SALEUM GROUP hingga melahirkan album perdana yang meledak di pasaran dengan sempurna, tak lama kemudian ayah dari Sulthan Ze Alghifary ini juga hadir dalam Album CUPA Band yang di produksi di bawah label Meuligoe hingga dapat merilis Album CD pada tahun berikutnya. Sepanjang Karir yang dijalani, suami dari Evilianty A.Md.AK ini masih merasa lemah dan serba kekurangan, “karna kita manusia yang tak diberi kesempurnaan nyata dan abadi, hanya milik Allah sang Penguasa yang menggenggam semuanya dan bukan Perjalanan yang mudah untuk menjadi seorang seniman hebat dan dikenal sekaligus dikenang sebagai legenda di sebuah Masa, namun Alhamdulillah atas izin Allah atas rekomendasi beberapa rekan pada tahun 2008 saya juga ikut dilibatkan dalam album kompilasi DAMEE bersama beberapa seniman Atjeh dan Nasional lainnya” kata Joel mengakhiri pembicaraannya. Semoga Joel Pasee tetap menyuarakan lagu-lagu dakwah yang kental dengan music ethnic Aceh. (Red)
SHARE :
 
Top