Lamurionline.com--Banda Aceh - Pustaka di gedung Museum Tsunami Banda Aceh menyajikan buku bacaan sejarah, novel dan buku-buku lainnya. Minggu, 27 Oktober 2013, hanya satu orang yang membaca di pustaka yang terletak di lantai tiga gedung museum tersebut.
Seorang anak kecil, namanya Samsul, asik membaca ketika AtjehLINK tiba di ruang tersebut. Berpakaian sedikit lusuh dengan celana pendek, dia asik membaca.
“Saya lagi baca buku sejarah,” jawabanya ketika mengawali pembicaraan dengan AtjehLINK. Di tangannya tampak sebuah buku yang bergambar candi Borobudur. Dia sedang mencari tahu tentang sejarah bangunan yang menjadi salah satu keajaiban dunia tersebut.
Samsul berasal dari Panton Labu, Aceh Utara. Dia mengaku bekerja sebagai tukang parkir. “Saya sendiri di Banda Aceh, tidur di tempat kawan di Penayong sambil bekerja,” kata dia.
AtjehLINK tidak lama berbicara dengan anak tersebut. Pengumuman lewat pengeras suara dari penjaga museum mengatakan tempat tersebut akan segera ditutup. Hanya beberapa menit saja Samsul menceritakan tentang dirinya sebelum akhirnya dia meninggalkan buku di rak dan meninggalkan gedung yang bersejarah tersebut.
Syahrial, penjaga di ruang pustaka mengatakan sering melihat Samsul datang ke pustaka di Museum Tsunami. “Tapi saya tidak tau banyak tentang dia,” kata Syahrial. Dia mengatakan dari ribuan orang yang datang ke Museum Tsunami sangat sedikit yang masuk dan membaca di ruang pustaka.
“Padahal di sini banyak tersedia buku-buku yang bagus,” kata dia. (rahmat)
SHARE :
 
Top