Oleh : Nurmawanty
Senyum itu indah dan damai, mengobati hati yang lagi
galau. Pengaruhnya sangat
kuat untuk membuat jiwa bergembira
dan hati berbahagia, Abi Darda berkata
“sesungguhnya aku akan tertawa
hingga tampak garahamnya.
Tersenyum merupakan puncak
kegembiraan, kedamaian, titik tertinggi
keceriaan dan ujung rasa suka cita,
t e t a p i t e n t u n y a s e n y u m y a n g
sewajarnya saja tidak boleh berlebihan
karena bila tertawa (senyum) yang
berlebihan juga dapat mematikan hati.
Maka tersenyumlah sewajarnya saja
“senyum di depan saudaramu adalah
s e d e k a h ” b a h k a n t e r t a w a l a h
sebagaimana Nabi Sulaiman tertawa
ketika mendengar perkataan semut.
“ ... ia tertawa karena (mendengar)
perkataan semut itu. “ (QS. An-Naml :
19)
Janganlah tersenyum sinis dan
sombong sebagaimana di lakukan
orang-orang kafir
“ ... tak kala dia dating kepada mereka
dengan membawa mukjizat-mukjizat
k a m i , d e n g a n s e r t a m e r t a
mentertawaakannya.” (Qs. Az-
Zukhruf : 47)
Orang Arab sangat senang
memuji orang yang murah senyum
m e n u r u t m e r e k a s e n y u m a n i t u
melambangkan kedamaian, keceriaan,
kedermawanan, sifat kemurahan hati,
k e w i b a w a a n p e r a n g a i d a n
ketanggapan pikiran.
Nah…. Para pembaca anda dapat
menyimak syair yang penulis goreskan
d i b a w a h i n i b e t a p a i n d a h n y a
senyuman bila ditempatkan pada
tempat yang semestinya.
“wajah nan berseri tanda suka
member dan tentu bersuka cita saat di
pinta. Dalam kitab “Harim” Zuher
bersyair. Kau melihatnya senantiasa
gembira saat kau dating seolah engkau
memberinya apa yang kau minta
padanya.
Pada dasarnya Islam dibangun
a t a s d a s a r p r i n s i p - p r i n s i p
keseimbangan dan kedamaian baik
dalam hal Aqidah, ibadah, Akhlak
maupun tingkah laku, maka dari itu
Islam tidak mengenal kemuraman yang
menakutkan, maka tersenyumlah dan
damailah.
Islam mengajarkan kesungguhan
yang penuh wibawa dan ringan langkah
yang terarah, tersenyumlah pada
saudara-saudaramu, karena senyum
itu sedekah yang terindah. Sabda Rasul
: “meski engkau hanya memnjumpai
saudaramu dengan wajah berseri”
Dalam faidhul khathir, Ahmad
Amin menjelaskan bahwa “orang yang
murah senyum bukan saja dapat
membahagiakan dirinya saja tetapi
dengan tidak sengaja dia sudah
member kedamaian kepada orang lain,
dia dapat menciptakan hal yang
bermanfaat terhadap sesama.
Ahmad Amin berkata lagi “andai
saya disuruh pilih, harta yang banyak
dan kedudukan yang tinggi serta jiwa
yang damai yang selalu dihias
senyum, beliau memilih yang kedua
sebab apa arti harta yang banyak kalu
wajah selalu cemberut apa arti
kedudukan bila jiwa selalu cemas. Apa
arti harta dan kedudukan bila
perasaan selalu sedih bagai orang
y a n g u s a i m e n g a t a r j e n a z a h
kekasihnya, kegalauan yang selalu
terhias di wajahnya.
Tersenyumlah dengan karena
Allah semoga hati menjadi damai
s e h i n g g a t e r c i p t a k e i n d a h a n
kehidupan, jangan lalai dengan materi
semata, pergunakalah struktur mata
yang telah diciptakan Allah yang
begitu unik agar kita dapat melihat
keindahan hingga terpancar sebuah
senyum indah yang menyejukkan dan
dapat menjadikan pahala disisi Allah.
Amiin.