Lamurionline.com--Banda Aceh – Perseteruan politik antara Dr Husaini Hasan dengan elit PA/KPA dinilai terlalu berlebihan apalagi di saat Aceh tengah berada dalam situasi damai pasca MoU Helsinki. Perseteruan seperti itu justeru menimbulkan prahara politik baru yang dapat mengancam stabilitas keamanan di Aceh.

Demikian diungkapkan Auzir Fahlevi SH, Ketua LSM Gerakan Masyarakat Partisipatif (GeMPAR), Selasa (3/12/2013), dalam siaran persnya kepada wartawan.
Menurutnya, dalam konteks Aceh kekinian sangat disesalkan bila masih saja terjadi perang opini dan klaim mengklaim kebenaran secara sepihak atas rentetan sejarah masa lalu dan itu malah terjadi di sesama orang Aceh itu sendiri.
“Seharusnya kita sadar bahwa saat ini ada upaya-upaya dari pihak tertentu yang telah diatur secara sistematis untuk mengobok-ngobok Aceh menjelang Pemilu 2014. Mereka mulai menciptakan konflik horizontal diantara sesama komponen masyarakat Aceh, sama persis dengan politik ‘Devide Et Empera’ yang digunakan pemerintah kolonial Belanda mengadu domba orang Aceh disaat melakukan perlawanan terhadap kolonial Belanda,” ungkap Auzir.
Ia menambahkan, sangat disayangkan jika kita orang Aceh terkesan tidak bisa saling mendamaikan dan memaafkan. Aceh dan Republik Indonesia 32 tahun berada dalam konflik tapi saat ini bisa bergandeng tangan merajut damai. “Mustahil juga jika antara Dr Husaini Hasan dan mantan Petinggi GAM tidak bisa berdamai?” ungkapnya lagi.
Disamping itu, LSM GeMPAR meminta kepada Dr husaini Hasan agar tidak mengeluarkan statemen-statemen yang dapat memperkeruh suasana damai di Aceh apalagi dalam konteks ‘menyerang’ orang secara pribadi. “Kami menghargai beliau sebagai bagian dari masyarakat Aceh tetapi alangkah indahnya bila beliau dimasa tuanya turut menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk kemajuan Aceh kedepan,” katanya.
Yang dibutuhkan masyarakat Aceh saat ini, kata Auzir, adalah sebuah konsep pembangunan yang adil dan merata, masyarakat tidak lapar serta masyarakat diperhatikan hak-haknya. “Jangan biarkan masyarakat Aceh terus terusan berada dalam jeratan kemiskinan. Maka hentikanlah perang opini politik yang tidak bermanfaat itu,” pungkasnya. (al3/sp)
SHARE :
 
Top