Lamurionline.com--Lhokseumawe – Keberadaan Majelis Adat Aceh (MAA) sebagai lembaga adat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, maupun  dalam penyelengaraan pembangunan dipandang sangat penting. Peran pengurus MAA dalam mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat yang dilandasi nilai adat istiadat Aceh sangatlah diperlukan untuk menyukseskan pembangunan.
Demikian disampaikan Walikota Lhokseumawe Suaidi Yahya saat mengukuhkan sekaligus melantik pengurus Majelis Adat Aceh  Lhokseumawe masa bakti 2013-2017 di Aula Kantor Walikota setempat, Kamis (16/01/2014).
Suaidi, dalam kesempatan itu juga mengharapkan kepada pengurus MAA Kota Lhokseumawe yang baru untuk senantiasa mendayagunakan segenap potensi yang dimiliki dan bersinergi dengan pemerintah, komponen pembangunan, elemen masyarakat Kota Lhokseumawe untuk menjadikan adat istiadat yang sesuai dengan Syariat Islam sebagai landasan untuk mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.
Menurutnya, kehidupan bermasyarakat tanpa dilandasi nilai adat dan agama tidak akan membawa kemaslahatan, karena hanya bertumpu  pada pencapaian bersifat materil semata bukan pencapaian  materil dan spiritual.
Oleh karena itu, keberagaman budaya, tamadun dan adat istiadat dari suku-suku bangsa yang berada di Aceh harus dijadikan khasanah utama kebangkitan peradaban Aceh. ”Kebangkitan peradaban Aceh sebagai bagian dari peradaban dunia. Semoga jalan panjang yang kita tempuh selama ini dapat mengembalikan kejayaan Aceh dalam iklim kebebasan dan perdamaian secara utuh serta bermartabat,” kata Suaidi.
Sementara itu, Yusdedi Ketua MAA Kota Lhokseumawe yang baru dilantik kepada wartawan mengatakan dalam menata tata ruang Kota Lhokseumawe haruslah memasukkan unsur-unsur adat istiadat. “Konsep tata ruang kota yang beraflisiasi dengan adat istiadat akan melahirkan kota yang mempunyai jati diri,” ungkapnya usai dilantik. (FS) http://atjehlink.com/
SHARE :
 
Top