Sering hari-hari kita
menghabiskan waktu di warung kopi, ditemani selembar Koran dengan berbagai
berita dan kabar terkini. Baik itu berita masalah berbagai konflik dan
kekacauan yang terjadi, atau bahkan masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang
lagi ngetren saat ini. Lain pula
halnya dengan berbagai info tentang seputar olahraga, baik itu pemainnya,
pelatihnya atau official dan klubnya. Saking seringnya kita baca, kita bahkan
hafal semua nama pemain, klub dan pelatih dari cabang olahraga tersebut. Semua
hal yang terjadi di koran maupun surat kabar tersebut masuk ke dalam pikiran
dan otak kita sehingga terkadang menambah beban dan semrautnya jiwa.
Nah, sebaliknya tak begitu sering
dan jarang orang-orang yang mau menghabiskan waktunya walaupun sebentar di
depan sebuah kitab Allah yang bernama Al-Qur’an. Padahal di dalamnya terdapat
berbagai hikmah, kisah dan berita gembira. Jika sering kita baca dan faham akan
artinya, niscaya hati kita akan disirami berbagai ketenangan dan memberikan kebahagian
tersendiri.
Hal ini telah dijanjikan oleh
Allah SWT yang menurunkan kitab untuk sang
Nabi Akhir Zaman Muhammad SAW. Rasul pun telah memberikan solusi untuk
kita selaku ummatnya untuk terus berpedoman kepada Al-Qur’an dan Sunnahnya agar
kita tidak tersesat.
Melihat fenomena yang terbalik
tersebut. Pantaslah sekarang kita mengubah mindset
dan kebiasaan kita. Yang dulunya sering atau bahkan jarang baca Qur’an, kita
coba siasati diri untuk memulainya. Kita tidak perlu mencari waktu luang karena
dipenuhi berbagai kesibukan dan alasan, namun luangkanlah waktu kita untuk
memulainya. Kesibukan itu sendiri malah membawa kita dalam kelelahan, sedang
alasan kita sering dibuat-dibuat dan terhasut Syaithan.
Di balik hal itu, juga muncul
fenomena lain saat ini. Dimana banyak di antara kita selaku ummat islam, ada
yang belum mampu membaca Al-qur’an. Tidak hanya usia muda, yang tua pun
kebanyakan tidak bisa membaca Al-Qur;an. Hal ini menjadi tanggung jawab dan
tugas kita semua untuk sama-sama belajar dan mengajarkan. Buang kata malu untuk
belajar kitab Allah. Buang kata sibuk untuk membaca dan melantunkan Kitab
Allah. Buang kemalasan untuk segera berbenah.
Baiknya lagi kita usahakan membaca Alqur’an di malam
hari, karena waktu malam
terputus segala kesibukan, terkumpul pada malam itu berbagai harapan, hati dan
lisan pada malam bisa berpadu untuk bertaddabur, sebagaimana Allah Ta’ala
berfirman “Sesungguhnya
bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu
lebih berkesan”.
(Al-Muzammil: 6)
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda:
“Barangsiapa membaca satu huruf Kitab Allah, maka dia mendapat pahala satu
kebaikan sedangkan satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipat. Aku tidak
mengatakan Alif Lam Mim satu huruf, tetapi Alif, satu huruf dan Lam satu huruf
serta Mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi)
“Bacalah
Al-Qur’an karena Allah tidak menyiksa hati yang menghayati Al-Qur’an. Dan
sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah jamuan Allah, maka siapa yang masuk di dalamnya,
dia pun aman. Dan siapa mencintai Al-Qur’an, maka berilah kabar gembira.”
(Ad-Darimi meriwayatkan dengan isnadnya dari Abdullah bin mas’ud dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam)
(Ad-Darimi meriwayatkan dengan isnadnya dari Abdullah bin mas’ud dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam)
Nah selanjutnya mari kita renungkan fenomena lain. Dalam sehari, berapa banyak SMS yang
terbaca, dalam sehari berapa banyak chat Whatsapp yang masuk, dalam sehari
berapa kali BBM yang muncul, dalam sehari berapa Twit yang tak terlewatkan,
dalam sehari berapa status Facebook yang yang terlihat ? Jawabannya, tanya pada
diri sendiri. Puluhan chat maupun SMS yang tak terlewatkan sekalipun. Tapi
kalau ditanya, Berapa Ayat Al-Qur’an yang sudah terbaca hari ini ? nah apa jawaban kita ?
Beberapa
waktu yang lalu, di program Televisi penulis mengenal ODOJ (One Day One Juz-Satu
Hari Satu Juz). Ini
merupakan alternatif yang sangat bagus untuk yang sudah bisa membaca Al Qur’an.
Namun, belum lagi dalam
sehari khatam satu juz. Biasanya kita cuma membaca selembar ba’da shalat subuh, dan
selembar ba’da shalat maghrib. Penulis yakin, kebanyakan muslim musimah pasti
punya Al-Qur’an. Tapi tak sedikit dari kita yang hanya membiarkannya teronggok
penuh debu di atas lemari atau Rak Buku. Nah, kasian kan. Bukan kasian Al-Qur’annya,
tapi kasian kita yang menganggurkan kitab
Suci.
Nah, Ayo, mulai dari sekarang kita PACARAN - (Perbanyak Baca Al-Qur'an). Niat kan dari sekarang, kalau sudah menjadi kebiasaan pasti bakal lebih enteng. tinggal istiqomahnya dan peningkatan ibadahnya. Salam memperbaiki diri.
0 facebook:
Post a Comment