Lamurionline.com--BANDA ACEH - Ayam masak Aceh masih menjadi menu makananjamaah calon haji (JCH) Aceh dalam pesawat Garuda saat berangkat ke Mekkah yang dijadwalkan mulai 9 Agustus 2016. Sedangkan ikan kayu alias keumamah menu di pesawat saat para jamaah ini pulang nantinya.

Masakan khas Aceh ini turut disajikan bersama sejumlah menu lainnya dalam uji coba makanan (meal test) usai pelantikan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh di Asrama Haji Banda Aceh, Rabu (20/7). Turut hadir saat meal test ini, Direktur Pembinaan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI, DR H Muhajirin Yanis MPDI bersama Asisten Administrasi Umum Setda Aceh, Syahrul SE MSi (mewakili Gubernur) didampingi Kakanwil Kemenag Aceh, Drs HM Daud Pakeh dan General Manager PT Garuda Indonesia Aceh, Nano Setiawan.
Kakanwil Kemenag Aceh, Daud Pakeh, kepada wartawan mengatakan makanan yang disajikan untuk JCH itu disesuaikan dengan lidah masyarakat Aceh. Saat berangkat ke Arab Saudi, salah satu menu yang disajikan ayam masak Aceh dan ketika kembali ke Tanah Air disajikan keumamah.
“Di Arab Saudi mungkin para jamaah sudah jenuh denganmakanan-makanan yang ada selama berada di sana, maka dengan keumamah diharapkan dapat memicu selera makan kembali,” ujar Daud Pakeh yang juga Ketua PPIH Embarkasi Aceh. Selain dua masakan khas Aceh itu, makanan lainnya yang disajikan yaitu roti dan makanan ringan lainnya, serta juga tersedia teh, kopi, susu, dan jus.
Sementara itu Direktur Pembinaan Haji dan Umrah, Muhajirin Yanis dalam sambutannya menyampaikan penyelenggaraan operasional haji tahun ini akan dimulai dengan pemberangkatan kelompok terbang (kloter) 1 pada 9 Agustus tujuan Bandara Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMAA) Madinah, dan kloter terakhir 5 September tujuan Bandara King Abdulaziz International Airport (KAIA) Jeddah. Sedangkan pemulangan akan dimulai 17 September melalui Bandara KAIA Jeddah, dan pemulangan terakhir 14 Oktober melalui Bandara AMAA Madinah.
Untuk keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan, maka perusahaan penerbangan akan memberikan tas bagasi yang dapat diisi maksimal 32 kg, tas kabin maksimal 7 kg dan tas paspor. “Apabila melebihi ketentuan tersebut, kami menyarankan agar kiranya dapat dikirim melalui jasa cargo,” ujarnya.
Hal lain yang disampaikan adalah sesuai dengan ketentuan ta’limatul hajj yang dikeluarkan Pemerintah Arab Saudi, jamaah haji hanya diberikan air zam-zam lima liter yang akan diterima di Asrama Haji debarkasi saat kepulangan.
Terkait pelayanan akomodasi di Madinah, sebut Muhajirin seluruhnya berada pada wilayah Markaziah dengan jarak terjauh 650 meter dari Masjid Nabawi. Sedangkan di Makkah berada di enam wilayah yaitu Aziziah, Mahbas Jin, Misfalah, Jarwal, Raudhah, dan Syisyah dengan jarak terjauh 4.500 meter dari Masjidil Haram. Jamaah haji akan mendapatkan pelayanan transportasi bus shalawat bagi yang menempati di wilayah 1.500 meter dari Masjidil Haram. (una)
SHARE :
 
Top