Lamurionline.com--Jakarta - Cendikiawan (Diki) Suryaatmadja bocah umur 12 tahun asal Indonesia kini sudah mahasiswa. Diki menjadi mahasiswa termuda di Universitas Waterloo, Ontario, Kanada.
Diki sang bocah jenius (Foto: Dok keluarga Diki)

Diki memulai kelas perdananya pada hari Kamis (8/9/2016) dengan teman kuliah yang hampir dua kali dari usianya. Menurut penuturan sang ibunda, Hani, Diki termasuk anak yang cepat beradaptasi.

Diki sudah diajarkan oleh kedua orang tuanya untuk selalu menjauhi hal-hal yang tidak baik. Memang perlu diakui, pergaulan mahasiswa di luar negeri kurang begitu baik untuk anak seusia Diki namun pihak universitas juga turut membantu mensosialisasikan hal-hal positif terhadap Diki.

"Sangat bagus adaptasinya. Semua menyayangi Diki barangkali seperti adiknya. Mungkin ada yang ke bar, tapi semua yang kurang baik untuk Diki sudah kami arahkan sejak awal," kata Hani melalui pesan singkat kepada detikcom, Rabu (7/9/2016).

"Apalagi pihak universitas sudah meeting dengan kami untuk membantu sosialisasi anak kami ke arah positif," lanjutnya.



Hani juga menambahkan, karena asyiknya Diki dengan lingkungan perkuliahan, Diki sampai tidak mau pulang ke rumah untuk makan siang. "Memang juga Universitas Waterloo menyediakan makanan untuk semua mahasiswa," ucap Hani.

Diki juga diterima sebagai mahasiswa di Universitas Waterloo dengan nilai tertinggi. Diki walau umurnya masih muda namun berhasil mendapatkan nilai IELTS yang memuaskan.

"Mereka (pihak universitas) kaget kalau Diki itu asli Indonesia. Mereka sempat memberi waktu Diki 3 minggu untuk mengambil IELTS. Diki pun belajar IELTS secara otodidak dan Diki berhasil melebihi target IELTS nya. Diki mendapat nilai 8 IELTSnya dan diterima di Universitas Waterloo dengan nilai tertinggi," imbuhnya.

Saat ini, Diki sedang melakukan masa orientasi di kampusnya. Masa orientasinya dimulai pukul 08.30 waktu setempat. Diki baru balik ke rumah pada pukul 22.21 waktu setempat.

Diberitakan sebelumnya, staf penerimaan mahasiswa baru menyebut, Diki menjadi mahasiswa termuda yang pernah mendaftar di Waterloo, salah satu kampus top di Kanada. Umur calon mahasiswa menurut pihak kampus tidak menjadi faktor dalam mengambil keputusan menerima Diki yang disebut memiliki catatan akademik terbaik.
Diki bersama Presiden dan Wakil Presiden Universitas
Waterloo, Kanada (Foto: Dok: Keluarga Diki)


"Dia memiliki nilai fenomenal," ujar staf penerimaan mahasiswa baru Waterloo, Andre Jardin kepada penyiar CTV.

"Dia sepenuhnya siap secara akademis. Yang harus kami sampaikan adalah kenyataan dia adalah seorang anak 12 tahun," imbuh Jardin.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Kanada, Teuku Faizasyah mengaku bangga atas prestasi Diki. Universitas Waterloo merupakan salah satu universitas terbaik di Kanada, dalam hal pengembangan riset dan teknologi.

"Saya bangga dan seluruh rakyat Indonesia harus bangga atas prestasi Diki ini. Yang saya ketahui Universitas Waterloo ini perguruan terbaik di Kanada untuk ilmu pasti. Untuk masuk perguruan tinggi tersebut angka matematikanya harus di atas rata-rata," ujar Teuku Faizasyah saat berbincang dengan detikcom melalui sambungan telepon.

Universitas Waterloo menurut Teuku merupakan memiliki standar tinggi dalam penyaringan mahasiswanya. Pihak kampus sendiri melihat Diki sebagai anak dengan potensi dan bakat yang luar biasa, khususnya dalam bidang sains.

"Kita merasa bangga sekali lagi. Saya sudah pernah berkunjung ke Waterloo dan saya mengetahui bagaimana kompetitifnya di sana. Pihak kampus melihat potensi sumber daya yang luar biasa dari dia," kata Teuku. 
(yds/fdn)

Sumber :
http://news.detik.com/berita/3292771/jadi-mahasiswa-termuda-waterloo-kanada-bocah-diki-cepat-beradaptasi?utm_medium=cpc&utm_campaign=detikcom+socmed&utm_source=facebook&utm_content=ctw
SHARE :
 
Top