Diskusi Publik Dewan Dakwah Aceh. Foto: IST
LAMURIONLINE.COM | KBJ - Tokoh Perjuangan Aceh yang kini menetap di Eropa Dr Husaini M Hasan mengajak masyarakat Aceh untuk menjaga dan merawat perdamaian yang telah ada demi terwujudnya ketentraman dan kesejukan di daerah Aceh ini.

“Perdamain Aceh merupakan rahmat yg harus disyukuri bersama. Sebab ianya lahir dari perjuangan panjang dan sangat pahit dahulu. Dari itu perlunya menjaga, merawat dan memupuk perdamain yang sudah ada ini untuk kemaslahatan rakyat Aceh,” katanya pada kegiatan Diskusi Publik di Komplek Markaz Dewan Dakwah Aceh di Gampong Rumpet, Kec. Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, Jum’at (25/5).

Selain Husaini Hasan, pada kegiatan yang diselenggarakan oleh Dewan Dakwah Aceh dan di pandu oleh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar Raniry, Badri Hasan SHI MH itu juga menghadirkan pemateri lainnya yaitu, Ketua Umum Dewan Dakwah Aceh Dr Tgk Hasanuddin Yusuf Adan MCL MA.

Dalam pemaparannya Husaini Hasan menyampaikan semua pihak harus bersama-sama menjaga dan menata Aceh yang damai. Sahabat karib Hasan Tiro ini juga menekankan tentang pentingnya musyawarah menuju mufakat dalam pembangunan Aceh. Keadilan harus ditegakkan secara merata dan harus menghargai setiap eksistensi dan melibatkan semua pihak. Sehingga tidak memicu keributan kembali dan menghindari pertentangan di kemudian hari.

“Alhamdulillah, berkah dengan adanya perdamain ini saya pun sekarang dapat pulang kampung dengan bebas dan dapat berkumpul dengan semuanya. Ini merupakan nikmat yang patut kita syukuri. Dan tidak perlu berpikir untuk kembali berperang. Itu adalah usaha terakhir apabila sudah tidak bisa berdamai lagi,” ujar Husaini. 

Penulis buku “Dari Gunong Halimun ke Swedia” itu juga mengungkapkan Aceh saat ini sudah mempunyai beberapa kelebihan. Diantaranya adalah kebebasan untuk menjalankan konsep syari'at Islam dan adanya lembaga wali nanggroe.

“Namun, semua itu tergantung kita juga dalam mengisi dan menjakankannya,” kata Husaini.

Sementara itu Ketua Umum Dewan Dakwah Aceh Dr Tgk Hasanuddin Yusuf Adan MCL MA menyampaikan bahwa lembaga yang dipimpinnya itu mempunyai peran dan fungsi yang sangat sentral dalam melaksakan syariat islam di Aceh. Menurutnya Dewan Dakwah Aceh merupakan media dakwah yang sudah berdiri cukup lama untuk menjalankan misi dakwahnya sampai keperbatan2 Aceh.

“Untuk mengantisipasi upaya-upaya pendangkalan akidah yang sangat deras dilakukan di wilayah perbatasan Aceh maka Dewan Dakwah Aceh mengirimkan dai-dai keperbatasan Aceh tersebut untuk melaksanakan misi dakwah dan mengajarkan islam bagi yang masih awam dan dangkal pemahaman islamnya. Dan upaya ini akan terus kita laksanakan,” kata Tgk Hasanuddin.

Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar Raniry menambahkan hingga saat ini Dewan Dakwah Aceh telah melakukan kerjasama dengan berbagai pihak diantaranya Malaysia, Turky dan negara timur tengah lainnya untuk mengembangkan misi keummatan dan ajaran islam. 

“Atas nama pribadi dan lembaga saya ucupkan tahniah dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak atas terselenggaranya dialog publik ini. Mudah-mudahan ikhtiar kita ini akan berwujud nyata dan diberkahi oleh Allah SWT,” harap Tgk Hasanuddin.

Kegiatan dengan tema “Hikmah Bulan Suci Ramadhan dan Ukhuwah Islamiyah di Aceh” itu diikuti oleh 300 peserta yang terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh politik, OKP, Ormas, Mahasiswa dan media. (mur)
SHARE :
 
Top