Bupati Aceh Besar Ir Mawardi Ali meninjau Anjungan Kabupaten Aceh Besar yang berada di Komplek Taman Ratu Safiatuddin, Kota Banda Aceh, Minggu (29/7/2018). Dok. HUMAS PEMKAB ABES
LAMURIONLINE.COM | BANDA ACEH -  Menyelang pelaksanaan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) Ke-7 tahun 2018, Bupati Aceh Besar Ir Mawardi Ali meninjau kesiapan Anjungan Kabupaten Aceh Besar yang berada di Komplek Taman Ratu Safiatuddin, Kota Banda Aceh, Minggu (29/7).

Kedatangan Mawardi ke anjungan Kabupaten Aceh Besar didampingi istrinya, Rahmah Abdullah SH dan sejumlah pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Besar.

Peninjauan anjungan untuk melihat secara langsung kesiapan Aceh Besar dalam menyambut acara PKA VII yang akan berlangsung mulai 5 hngga 14 Agustus 2018.

"Anjungan Aceh Besar terus diperbaiki dan berbagai fasilitas yang dimiliki baik di luar dan dalam anjungan terus dibenah agar terlihat menarik. Cat anjungan yang dulu memudar, sekarang sudah diperbaharui dibalut dengan warna khas Aceh Besar, merah, kuning dan hitam," kata Bupati Mawardi Ali, disela-sela peninjauan.


Menurutnya, pada pelaksanaan PKA kali ini, Aceh Besar mempunyai tanggung jawab besar. Pasalnya, Kabupaten ini harus mempertahankan capaiannya menjadi juara umum pada PKA VI empat tahun silam.

"Jika tidak tampil baik, bisa jadi melepas status juara umum kepada kabupaten/kota lainnya dan kita semua berharap seluruh kontingen PKA Aceh Besar nantinya bisa tampil maksimal dan sekaligus mempertahankan juara," pungkasnya.

Disisi lain, Mawardi mengatakan, Aceh Besar merupakan salah satu daerah yang kaya akan produk kerajinan lokal. Produk yang mampu bersaing di tingkat nasional dan bahkan internasional secara kualitas dan kuantitasnya. Tak hanya produk kerajinan lokal, daerah ini juga dikenal dengan potensi keindahan alamnya.


"Selain produk unggulan, kita juga memiliki keindahan alam yang mampu menarik minat wisatawan ke tempat wisata yang ada di Aceh Besar. Khusus untuk melihat produk kerajinan tersebut dan objek wisata Aceh Besar dapat dilihat juga di galeri Anjungan Aceh Besar," demikian Mawardi Ali. (mariadi)
SHARE :
 
Top