Gubernur Aceh dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Dayah Provinsi Aceh, Zahrol Fajri, menyampaikan lima pesan penting kepada para wisudawan, yaitu: pertama, kembangkan terus ilmu agama dengan cara terus belajar; kedua, selalu dekat dan khidmat dengan para ulama dan guru; ketiga, bersikap santun dan berakhlakul karimah; keempat, tetap membina silaturrahmi dengan sesama alumni; dan kelima, sayangi orang tua dan berbaktilah kepada mereka.
Sementara itu, Kepala MA RIAB, Kusnadi MA, dalam laporannya menyampaikan bahwa wisuda kali ini diikuti oleh 191 santri yang berasal dari 21 Kabupaten/Kota dari seluruh Aceh plus Provinsi Sumatera Utara.
"Untuk kali ini, tidak ada peserta wisuda dari Kabupaten Simeulue dan Kota Subulussalam. Tetapi wisuda pada masa mendatang, Insya Allah akan diikuti oleh para santri dari seluruh kabupaten/kota di Aceh, dari Sumatera Utara, Sumatera Selatan, bahkan Batam," sebut Kusnadi.
Ditambahkannya, pendiri RIAB, Prof Dr H Syamsuddin Mahmud, senantiasa mengharapkan agar RIAB bisa menjadi lembaga pendidikan bertaraf nasional.
"Sampai hari ini, dari 191 lulusan kita, 20 orang telah diterima di berbagai perguruan tinggi negeri, baik di Aceh maupun beberapa PTN di Pulau Jawa. Mereka diterima melalui program Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)" pungkas Kusnadi.
Pendiri sekaligus Ketua Dewan Pembina RIAB, Prof. Dr. Syamsuddin Mahmud, turut memberi sambutan pada kesempatan tersebut. Meski telah sepuh, Prof. Syamsuddin tetap menyemangati para peserta wisuda untuk terus membekali diri dengan ilmu pengetahuan. Dikatakan, RIAB didirikan pada tahun 1997 ketika dirinya menjadi Gubernur Aceh.
"Saat itu, saya pinjam gedung Unsyiah untuk dijadikan ruang belajar. Keinginan saya waktu itu adalah bagaimana menjadikan pendidikan sebagai pemersatu bangsa" ujarnya.
Ketua Komite Madrasah yang juga Guru Besar UIN Ar-Raniry, Prof Dr Syahrizal Abbas didaulat menyampaikan orasi ilmiah dengan judul; "Peluang dan Tantangan Alumni RIAB Menghadapi Revolusi Industri 4.0".
Dari 191 wisudawan, 34 di antaranya berhasil menghafal Al-Quran 30 juz. Atas prestasi tersebut, pihak madrasah memberikan penghargaan kepada mereka berupa sertifikat, piala, dan sejumlah uang tunai. Selain itu, turut pula diluncurkan delapan buku karya para guru dan dua buku karya santri (Bustami Abubakar/rel)
0 facebook:
Post a Comment