Para petinju Aceh Besar berpose bersama dengan Ketua Umum Pertina Aceh Besar, Abdullah (berdiri tengah), Wakil Ketua, Ridwan Jamil (tiga kanan), pelatih Dien Jauhari (dua kanan), usai latihan di Sasana Tinju Dien Jauhari Boxing Camp (DJBC) Bayu, Darul Imarah. Foto : Pertina Aceh Besar.

lamurionline.com -- Banda Aceh – Tim tinju Aceh Besar yang berkekuatan 20 petinju, masing – masing 10 putra dan 10 putri mengusung target dua medali emas pada Pekan Olahraga Aceh (PORA) XIV yang digelar di Pidie 10 – 22 Desember 2022.

Meski sebagai pemegang predikat juara umum PORA XIII/2018, tim tinju Aceh Besar tidak mau muluk-muluk memasang target di PORA Pidie. “Kita tidak berani muluk-muluk, target kita dua medali emas,” ujar Ketua Umum Pengurus Kabupaten Persatuan Tinju Nasional Amatir (Pengkab Pertina) Aceh Besar, Abdullah melalui Ketua Harian Dien Jauhari kepada lamurionline.com, Selasa (6/12/2022).

Seperti diketahui, saat sebagai tuan rumah PORA XIII/2018, Aceh Besar dari cabang olahraga tinju meraih 8 medali emas, 4 perak dan 2 perunggu sekaligus tampil sebagai juara umum.

Dien Jauhari mengatakan, tim tinju Aceh Besar tetap semangat menghadapi PORA Pidie dan harapan ketua umum bisa tinju Aceh Besar bisa juara.

Pertina Aceh Besar punya alasan tidak memasang target yang muluk-muluk di PORA Pidie, karena selain kekuatan semua kabupaten/kota sudah merata dan bagus, juga pembinaan dan persiapan petinjunya selama ini belum maksimal.

“Kalau pembinaan dan persiapan saat ini yang paling buruk kami alami dalam menghadapi PORA Pidie,” sebut Dien Jauhari.

Menurutnya, kondisi tersebut karena pengaruh baru terbentuknya kepengurusan Pertina Aceh Besar hasil musyawarah luarbiasa beberapa bulan lalu.

Selain itu, katanya, kendala pembinaan dan persiapan yang dihadapi yakni tidak semua petinju bisa maksimal menjalani program latihan pagi dan sore, karena banyak petinju belum mendapat dispensasi (izin) dari instansi tempat bekerja, kuliah dan sekolah.

Sebutnya, hanya 6 hingga 8 petinju yang maksimal menjalani program latihan, yang lain karena terkendala perizinan dari kantor tempat bekerja dan ada yang kuliah serta sekolah.

Menjelang berlaga di PORA masih ada petinju yang belum bergabung latihan. “Masih ada tujuh petinju kami yang belum bergabung untuk latihan pagi dan sore, karena dispensasi belum diberikan. Saat ini ada 9 petinju kami yang belum dapat dispensasi,” katanya.

Tidak hanya soal dispensasi atlet, peralatan latihan dan pertandingan juga belum memadai dimiliki tim tinju Aceh Besar ini. “Untuk peralatan latihan dan pertandingan kami belum memiliki, jadi kami harus banyak bersabar,” sebutnya.

Diakuinya, memang ada perhatian dari KONI Aceh Besar, namun belum maksimal. “Perhatian sekedarnya kami dapat,” ujar Dien Jauhari yang juga pelatih tim tinju Aceh Besar ini.

Tetap Semangat

Begitupun, pemilik Sasana Tinju Dien Jauhari Boxing Camp (DJB) Bayu, Darul Imarah ini, dengan kondisi tersebut tidak membuatnya dan pelatih lainnya patah semangat melatih para petinju. “Latihan selama ini tetap ada yang penting latihan,” ujarnya.

Memang, diakui Dien Jauhari, sesuai grand desain pembinaan KONI Aceh Besar, cabang tinju dari 20 atlet hanya dua atlet masuk kategori A, tiga atlet kategori B, selebihnya masuk kategori C.

Ia menyebutkan, 20 petinju yang terdiri 10 putra dan 10 putri yang akan mengikuti PORA Pidie merupakan hasil lolos pada prakualifikasi (Pra PORA) tahun lalu.

Berikut 10 petinju putra yaitu Nicodemus kelas 51 kilogram, M.Fahmi Ihsan (54 Kg), Siqky (57 Kg), Ihfan Dwi (60 Kg), Jhonatan S (63 Kg), Irza Syahputra (71 Kg), Panji Kurnia (75 Kg), Daffa Maulana (80 Kg),
Saiful (86 Kg), Amri Setepu (92 Kg)

Petinju putri yaitu Farmiwati (48 Kg), Indah Lestari (50 Kg), Cut Sumaya (52 Kg), Winda (54 Kg), Vinatun Jannah (57 Kg), Aurina Jelika (60 Kg), Putri Diana (63 Kg), Nanda Sapura (66 Kg), Petty Sari (75 Kg), Mutia (81 Kg).

Para petinju Aceh Besar tersebut selama ini dan bertarung di PORA Pidie ditangani serta didampingi empat pelatih yaitu Rucky Tarmizi, Nazaruddin, Ruben Sara Goza dan Dien Jauhari. (Cek Man/SDM).

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top