LAMURIONLINE.COM | KOTA JANTHO - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diharapkan memperkecil stunting di Indonesia, sehingga target menuju Generasi Emas 2045 bisa tercapai. Selain itu, program ini juga membuka lapangan kerja baru dan memperkecil angka pengangguran di Indonesia.
Bupati Aceh Besar, H Muharram Idris (Syech Muharram), menyampaikan hal itu saat menghadiri pembukaan dan menyampaikan sambutan pada kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penjamah Makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Wilayah I yang digelar oleh Badan Gizi Nasional Republik Indonesia (BGN RI) di The Pade Hotel, Aceh Besar, Sabtu (21/9/2025).
Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 650 peserta dari 13 Satuan Pelaksana Penyaluran Gizi (SPPG) Wilayah I, berlangsung selama dua hari, 20-21 September 2025.
Lebih lanjut, ia menyinggung persoalan kekayaan alam Indonesia yang belum dikelola maksimal dan adanya kebocoran anggaran di BUMN dan APBN.
Menurutnya, kehadiran program MBG juga sejalan dengan upaya efisiensi anggaran negara sekaligus menekan angka stunting.
Muharram Idris menegaskan, program MBG merupakan amanah besar yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan.
“Kita sudah menerima satu amanah. Amanah itu kita terima dengan keikhlasan dan tanggung jawab. Program ini belum pernah ada sebelumnya di Indonesia, dan baru pertama kali diterapkan. Semoga dalam pelaksanaannya tidak terjadi pemborosan anggaran,” ujarnya.
Ia mengingatkan para pelaksana agar selalu menjaga kualitas makanan yang disalurkan kepada anak-anak sekolah.
“Kita sering melihat berbagai hal di media sosial. Oleh karena itu, saya berpesan kepada para penjamah agar menyajikan makanan yang layak dan berkualitas. Jika ada bahan yang sudah membusuk atau tidak layak pakai, lebih baik dibuang. Jangan hanya menuruti hasrat pimpinan atau ketua yayasan, karena tindakan itu bisa mengorbankan dan menzalimi orang lain,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Bidang Penyediaan dan Penyaluran Makanan MBG Wilayah I, Wahyu Widisentyanta, menyampaikan, tujuan pelaksanaan Bimtek adalah meningkatkan kompetensi para penjamah makanan agar mampu memberikan pelayanan terbaik.
Ia menekankan, dari aspek sosial, program MBG sangat strategis karena memberikan asupan makanan bergizi bagi anak-anak sekolah.
“Ke depan, dalam perekrutan penjamah makanan juga akan dilakukan secara cepat agar tidak menunda jalannya program. Selain itu, peserta penjamah nantinya juga akan didaftarkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan,” ungkap Wahyu.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pelaksanaan MBG dilakukan dengan tiga pola, yaitu Melalui anggaran APBN dengan kerja sama antara BGN dan instansi daerah, melalui pola mandiri melalui kerja sama BGN dengan instansi daerah serta melalui SPPG Mandiri, yang dilaksanakan oleh perorangan atau yayasan yang bermitra dengan BGN.
Pembukaan kegiatan Bimtek turut dihadiri perwakilan Dinas Ketenagakerjaan Aceh, BPOM Aceh, Plt Kepala Dinas Kesehatan Aceh Besar Neli Ulfiati, SKM, MPH, para ahli gizi, SPPG, dan relawan MBG. (Sayed M. Husen/*)




0 facebook:
Post a Comment