Lamurionline.com-- Lhokseumawe - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan tidak akan pernah berhenti bersyukur karena Aceh yang dicintainya telah menjadi tanah yang damai. Dengan keamanan dan kedamaian yang ada di Aceh ini, dia mengatakan semua elemen bisa meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat Aceh. Sesuatu yang diidam-idamkan oleh semua pihak.

“Kita pernah memiliki hari-hari yang tidak menyenangkan, ketika konflik masih terjadi di bumi Aceh ini,” kata Presiden SBY ketika menjadi khatib saat salat taraweh di Masjid Istiqamah PT Arun, Batuphat, Lhokseumawe, Selasa malam, 9 Juli 2013.

Presiden mengisahkan dirinya masih ingat mulai dari tahun 2000 hingga 2005, baik sebagai menteri yang kemudian sebagai Presiden. Tidak terhitung berapa kali banyak dirinya datang ke seluruh Aceh, dari kabupaten ke kabupaten, kota ke kota untuk mencari solusi yang damai dan bermartabat atas konflik Aceh yang telah berlangsung begitu lama waktu itu.

“Tidak mudah, banyak tantangan dan rintangan. Tapi Allah Maha Besar, atas kerja keras kita semua bersatunya hati kita semua, akhirnya konflik dapat kita akhiri. Konflik itu menjadi bagian masa lalu kita yang harus dipetik pelajarannya.”

Dia mengatakan Aceh yang sudah aman dan damai jangan disia-siakan. Untuk pembangunan dengan menggerakan perekonomian, meningkatkan kesejahteraan yang semuanya itu untuk kepentingan masyarakat Aceh yang tentu bangsa Indonesia.

Presiden berharap masyarakat Aceh jangan menyia-siakan anugerah Allah dan perjuangan panjang dalam mendapatkan perdamaian di bumi Aceh. Jangan sampai ada masalah-masalah kecil yang mengganggu.

“Mari kita dengan jiwa besar, penuh kearifan lebih melihat ke depan. Jangan melihat ke belakang lagi. Dengan melihat ke depan, Allah akan memberikan jalan, memberikan tuntunan kepada masyarakat Aceh untuk membangun hari esok menjadi lebih baik,” ujarnya.

Presiden telah datang ke lokasi gempa bumi di Bener Meriah dan Aceh Tengah. Ia berpesan kepada para korban untuk bersabar. Pemerintah akan terus berupaya membantu selama para korban berada di penampungan. Selain itu, Pemerintah juga berkewajiban membantu membangun rumah, sarana ibadah dan sarana pendidikan yang telah rusak dan bantuan lainnya.

“Musibah tidak bisa dihindari karena merupakan takdir Allah. Namun setelah musibah kita dapat bersatu bahu-membahu untuk bangkit,” lata Presiden.

Sumber: AtjehPost
SHARE :
 
Top