Oleh : Ahmad Faizuddin, M.Ed

Ini bukan ajakan untuk makan buah semangka lho. Ini adalah seruan untuk membangun semangat beramal dalam hidup kita. SemangKa! Semangat Kawan! Jadi manusia itu janganlah loyo dan banyak galau. Lebay deh, hehe… Apalagi sebagai hamba yang mengaku dirinya ummat Muhammad SAW. Harus semangat dan pantang menyerah dalam beramal dan beribadah. Allah SWT berfirman, Maka apabila kamu telah selesai dari satu urusan maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain (QS. Al-Insyirah: 7) 

Apa sih yang harus kita lakukan supaya tetap semangat dalam setiap aktifitas? Paling kurang ada 4 hal yang harus kita p e r h a t i k a n s u p a y a b a t e r a i semangat kita tetap charge dan on, yaitu: 1) bersungguh-sungguh ( m u j a h a d a h ) , 2 ) m e n j a g a keseimbangan (tawazun), 3) teguh pendirian (istiqamah), dan 4) berorientasi akhirat (mazra'atun lil akhirah). Pertama, coba sejenak kita renungkan tentang rutinitas sehari-hari selama ini. Pagi kita berangkat kerja, sorenya pulang. Atau pergi ke sekolah untuk belajar, m a l a m n y a m e n g e r j a k a n tugas. Hal tersebut kita lakukan berulang-ulang. Terkadang kita malas bekerja dan b e l ajar sehingga ambil cuti dan pergi rekreasi. Terkadang kita malas shalat sehingga mengerjakannya telat. Apalagi shalat Shubuh ketika kita harus bangun di pagipagi buta nan pekat. Terkadang kita malas m e m b a c a A l - Q u r ' a n s e h i n g g a membiarkannya tersimpan. Apalagi ketika banyak koran dan berita gossip lainnya yang lebih menarik perhatian. Nah, kalau tidak ada kesungguhan (mujahadah) maka kita akan mudah patah semangat dan langsung menyerah. I t u m a h b i a s a ! Hidup itu ada pasang s u r u t n y a . I m a n manusia itu ada naik turunnya. Tapi yang herannya mengapa kita tak pernah bosan untuk makan yah? 

Ketika kita sudah merasa lapar, secara otomatis otak akan berusaha melokasikan dimana makanan berada dan kaki akan tergerak untuk menghampirinya. Kemudian tangan akan berusaha untuk meraihnya dan mulut akan terbuka menerima makanan yang disodorkan. Allah SWT mengingatkan, Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benarbenar akan Kami tunjukkan kepada m e r e k a j a l a n - j a l a n K a m i . D a n sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik (Q.S. Al- 'Ankabut 29: 69) 

Kedua, Islam mengajarkan ummatnya s u p a y a m e n j a g a k e s e i m b a n g a n (tawazun atau balance) jiwa dan raga. Hidup itu harus seimbang s u p a y a a d a h a r m o n i n y a . F i s i k manusia memerlukan makanan, namun perlu diingat juga bahwa ada sisi rohani yang perlu dijaga. Makanan rohani itu berupa shalat, zikir, puasa, membaca Al-Qur'an, shadaqah dan aneka ibadah lainnya. Memberikan makanan fisik saja tidak akan cukup untuk menyehatkan hidup kita. Perlu ditambah dengan asupan makanan rohani seperti tersebut di atas. Dengan menjaga keseimbangan maka hidup akan lebih terarah dan semangat akan tumbuh semakin kuat setiap harinya. Ketiga, bagi orang-orang yang mempunyai semangat tinggi dalam beramal tak perlu menunggu waktu yang tepat untuk melakukan ibadah. Beramal itu bisa kapan dan dimana saja berada. Kita bisa saja membaca Al-Qur'an di dalam mobil sambil duduk menunggu sampai ke tempat tujuan, atau sambil menunggu nomor antrian di bank, atau sambil menunggu waktu pelajaran di mulai dalam kelas, atau ketika waktu istirahat sejenak dari tugas-tugas rutin kita. Yang penting a d a l a h k i t a m a u t i d a k i s t i q a m a h mengerjakan ibadah? 

Seperti Allah SWT sebutkan dalam Surat Al-Insyirah ayat 7 diatas, bahwa setelah kita melakukan suatu pekerjaan dalam hidup maka ikutilah dengan pekerjaan lain yang bernilai positif. L i h a t l a h b a g a i m a n a N a b i S AW mengajarkan Sahabat-Sahabatnya bentuk relaksasi positif untuk senantiasa istiqamah. Nabi SAW berkata kepada Bilal, “Ya Bilal, arihna bi al-shalah” (wahai Bilal, istirahatkanlah kami dengan shalat). Beliau memerintahkan Bilal untuk mengumandangkan azan ketika sampai waktunya shalat supaya ummat bisa beristirahat sejenak. Bagi mereka shalat adalah sebuah keni'matan dan hadiah terbesar dari Allah SWT. Kira-kira bagi kita sekarang shalat itu hadiah atau hukuman yah? Mungkin menjadi beban kali yah? Sebentar-sebentar shalat, sebentar-sebentar shalat. Shalat kok sebentar-sebentar, hehe… Betapa indahnya ajaran Nabi SAW supaya kita tidak bosan bukan? Ada 5 waktu istirahat yang Allah SWT berikan kepada hamba-Nya dalam sehari semalam, yaitu waktu fajar (Shubuh), waktu siang (Dluhur), waktu sore ('Ashar), waktu matahari terbenam (Maghrib), dan waktu malam ('Isya). Begitulah seharusnya iman dan amal bekerja dalam kehidupan seorang Muslim. Maka istiqamah-lah dalam mengerjakannya. Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu" (Q.S. Fushilat 41: 30) 

K e e m p a t , b e r a m a l i t u h a r u s mempunyai orientasi akhirat, karena hidup adalah persiapan untuk akhirat. Dunia adalah ladang tempat bercocok tanam untuk negeri akhirat (mazra'atun lil akhirah). Oleh karena itu, semangat beramal perlu kita tumbuhkan dalam dadadada generasi Islam sejak dini. Disinilah keluarga, terutama Ayah dan Ibu, memainkan perannya sebagai bagian terdekat dalam kehidupan seorang anak. Berilah contoh yang baik kepada anak seperti mengajak shalat berjama'ah, menyediakan celeng khusus untuk s h a d a q a h , m e n o l o n g o r a n g y a n g membutuhkan, dan sebagainya. Hal-hal sederhana seperti ini akan tertanam dalam jiwa generasi muda sehingga semakin besar semangat beramal mereka khususnya untuk akhirat. Allah SWT berfirman, Barang siapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan (Q.S. An-Nahl 16: 97) 

Sebagai penutup, ada sebuah kisah menarik tentang seorang nenek berusia 64 tahun yang berhasil mengarungi lautan dari Kuba ke Florida, Amerika Serikat. Pada tanggal 2 September 2013 yang lalu sang nenek bernama Diana Nyad tersebut berenang selama 52 jam, 54 menit dan 18.6 detik (+ 3 hari). Dia berhasil m e l a w a n d i n g i n n y a a i r l a u t y a n g menyengat dan gangguan ombak serta binatang laut yang mendatanginya. Dan ternyata ini adalah kali ketiga beliau melakukan hal yang serupa. Nah, pelajaran apa yang dapat kita petik dari kisah ini? Bahwa kita harus senantiasa semangat dan pantang menyerah dalam melakukan segala aktifitas. Ayo dong, generasi muda! Masak kalah sama nenek-nenek? Harus semangat dalam bekerja dan semangat dalam belajar. Rasul SAW dan para sahabat juga mencontohkan perjuangan tanpa kenal lelah dalam berda'wah sehingga kita bisa merasakan ni'matnya Islam sa'at ini. Kunci supaya semangatnya tidak kendur dan loyo adalah dengan bersungguh-sungguh mengerjakan apa yang kita tekuni (mujahadah), menjaga kesimbangan aktifitas fisik dan rohani (tawazun), teguh pendirian (istiqamah), dan memperhatikan aspek jangka panjang untuk akhirat (mazra'atun lil akhirah). Semoga kita menjadi hamba-hamba Allah yang produktif dunia akhirat, 

Amin. Malaysia, 09:00 a.m., September 5th Akhi © 2013
SHARE :
 
Top