Pernahkah kita berpikir mengenai kenikmatan tentang puasa Ramadhan yang harus dijalani sebulan penuh? Banyak yang berpikir tentang puasa Ramadhan yang hanya akan membawa rasa lapar dan dahaga saja. Seolah puasa Ramadhan adalah siksaan. Namun, adakah kenikmatan di dalam puasa Ramadhan?

1. Kenikmatan tentang Puasa Ramadhan

Kenikmatan tentang puasa ramadhan
Puasa Ramadhan hanya dijalankan oleh kaum muslimin selama bulan Ramadhan saja. Puasa ini dijalankan selama sebulan penuh. Puasa dijalankan ketika sudah masuk waktu subuh dan berakhir ketika sudah masuk waktu magrib dan puasa ini dijalankan setiap hari hingga bulan Ramadhan pun berakhir yang disambut dengan kedatangan Hari Raya Idul Fitri.
Selama puasa, seseorang akan diminta untuk tidak makan dan minum. Sekilas kita melihat hal itu merupakan sebuah penyiksaan yang cukup untuk membuat seseorang menderita. Namun, hal yang seperti ini tidak benar adanya. Dari tinjauan medis malah seseorang yang berpuasa lebih sehat dibandingkan dengan yang tidak berpuasa.
Ini merupakan salah satu kenikmatan yang bisa didapatkan oleh manusia selama hidup di dunia yakni nikmat sehat. Nikmat ini termasuk salah satu nikmat yang seringkali dilupakan oleh manusia dan baru teringat ketika sudah jatuh sakit.
Kenikmatan lainnya yang bisa didapatkan dari bulan Ramadhan adalah ketika tiba waktunya untuk berbuka. Saat berbuka merupakan saat yang paling dinanti ketika berpuasa. Ada kenikmatan tersendiri ketika waktu berbuka itu tiba.
Kita bisa menyantap berbagai makanan dengan penuh lahab dan senang karena telah seharian menahan lapar dan haus. Semua penantian itu seakan terbayarkan lebih dari cukup ketika sudah masuk untuk waktunya berbuka. Air putih akan terasa lebih nikmat dan segar ketika berbuka. Begitu juga dengan sebutir nasi dan lauk pauk yang terasa nikmat dan lain dari hari biasanya.
Nikmat lainnya lagi yang juga bisa didapatkan oleh manusia ketika menjalankan puasa Ramadhan adalah saat bertemu dengan Allah Swt. Manusia akan bergembira bahkan lebih dari gembira ketika sudah bertemu dengan Allah dan menerima pahala yang diterimanya.
Belum lagi dengan dijauhkannya manusia yang berpuasa dari api neraka sejauh 70 tahun dan dibukakannya pintu puasa atau ar-Royan hanya untuknya. Pintu surga yang memang dikhususkan bagi orang yang berpuasa hanya mengharapkan pahala dari Allah Swt.

2. Berpuasa dengan Sungguh-Sungguh

Melihat besarnya nikmat yang akan didapatkan baik di dunia maupun di akhirat kelak maka sudah sepatutnya manusia untuk bersungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah puasa. Rasa malas dan enggan untuk berpuasa seharusnya tidak ada ketika manusia tahu besarnya nikmat yang akan dia terima.
Tidak ada nikmat yang lebih besar lagi ketika seseorang tahu bahwa dirinya diharamkan untuk neraka dan dihalalkan untuknya surga. Maksudnya adalah seseorang tidak akan masuk ke dalam neraka dan peluang untuk masuk surga sunggulah besar.
Selama bulan Ramadhan itu tiba dan seseorang bersungguh-sungguh untuk berpuasa dengan hanya mengharapkan pahala dari Allah maka Allah Swt. akan memberikannya surga. Itu adalah janji Allah dan janji Allah adalah pasti.
Allah juga telah membuatkan sebuah pintu surga yang khusus untuk dilewati bagi kita yang berpuasa. Apakah bukti ini tidak cukup untuk memacu kita agar berpuasa dengan lebih baik? Sudah waktunya bagi kita untuk tidak hanya berpikir mengenai lapar dan haus tentang puasa Ramadhan tetapi sudah seharusnya berpikir mengenai kenikmatan yang didapatkan saat berpuasa di bulan Ramadhan.
Itulah beberapa kenikmatan tentang puasa Ramadhan yang bisa didapatkan oleh seseorang. Jika seseorang bersungguh-sungguh, ia akan mendapatkan kenikmatan tentang puasa Ramadhan selama di dunia ataupun di akhirat kelak. Namun, apabila ia tidak bersungguh-sungguh maka tidak akan mendapatkan kenikmatan tentang puasa Ramadhan. by 
SHARE :
 
Top