LAMURIONLINE.COM | EKONOMI - Lembaga Keuangan Syariah (LKS) Aceh Relatif Tidak Berdampak Pandemi Covid -19 dan resesi. Hal ini mengemuka dalam Seminar Ekonomi dan Keuangan Syariah yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Ar-Raniry dan Lembaga CENTRIEFP (Centre for Training in Research in Islamic Economics, Finance and Public Policy). 

Narasumber yang mewakili lembaga keuangan Syariah di Aceh dan OJK Provinsi Aceh menyampaikan bahwa sampai bulan Oktober 2020 ada perlambatan pertumbuhan aset, pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK) dari nasabah  karena dampak dari Covid-19 dan resesi, akan tetapi pertumbuhannya masih positif walaupun relative lebih kecil dibandingkan dengan tahun lalu. 

Bank Aceh misalnya, seperti yang disampaikan oleh Prof. Dr. Syahrizal Abbas (Ketua Dewan Pengawas Syariah Bank Aceh) pembiayaan perusahaan pada tumbuh September 2020 adalah Rp. 14,9 Miliar yang sedikit meningkat dibandingkan dengan Desember 2019 sebesar Rp. 14,3 Miliar. Dana Pihak Ketiga dalam bentuk tabungan, deposito dan giro pada September 2020 adalah sebesar Rp. 23,3 Miliar yang juga sedikit meningkat dibandingkan dengan DPK pada Desember 2019 sebesar 20,9 Miliar. 

Firmansyah (Kepala BSM Area Aceh) juga menyampaikan pertumbuhan pembiayaan Bank Syariah Mandiri tumbuh sebesar 6.18%, DPK 17.26%, dan Aset sebesar 16,23% selama September 2019 sampai September 2020. 

Sementara PT. Pegadaian Syariah menyampaikan terjadi peningkatan DPK sebesar 24,11% dan pertumbuhan nasabah sebesar 49.351 orang. pada Oktober 2020. Selama pandemi, PT Pegadaian Syariah juga meningkatkan fasilitas transaksi berbasis digital dengan jumlah transaksi sebanyak 16,996 transaksi yang digunakan untuk pembayaran cicilan, multipayment, buka rekening, top up tabungan emas, dan transaksi ulang gadai.  

Pertumbuhan yang positif, walaupun kecil dan melambat akibat pandemi Covid-19 dan resesi karena LKS sedikit lebih selektif dalam menyalurkan pembiayaan dan lebih fokus kepada penyelematan pembiayaan yang ada melalui restrukturisasi pembiayaan dengan berbagai relaksasi. 

Sementara Moishe Sofian (OJK Provinsi Aceh) menyampaikan peran OJK dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan mengawal LKS untuk mampu mengatasi dampak pandemi Covid-19 dan resesi ekonomi. Fokus program PEN adalah dalam bentuk bantuan agar sektor ekonomi riil dapat bertahan, pemberian relaksasi bunga/margin pembiyaan, pemberian subsidi bunga/margin dan penyediaan ruang likuiditas yang memadai. 

Saat ini, OJK mencatat program restrukturisasi pembiayaan di Aceh sebesar 72.048 debitur dengan baki debet sebesar Rp. 2,17 triliun pada lembaga perbankan dan 31.268 debitur dengan baki debet sebesar Rp. 1,14 triliun pdaa lembaga pembiayaan. 

Sejauh ini, kondisi LKS di Aceh relatif save dengan DPK, pembiayaan dan asset yang meningkat. Tetapi ada sedikit konsen yang harus diperhatikan bersamam karena pertumbuhan ini berbarengan dengan proses konversi bank konvensional kepada Syariah sesuai dengan amanat Qanun Aceh No. 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah. Jangan-jangan pertumbuhan ini lebih didorong karena factor berkah Qanun ketimbang pertumbuhan yang genuine. 

Untuk itu, karena Covid-19 tidak bisa dipastikan kapan akan berakhir dan resesi ekonomi terus berlanjut seiring dengan melemahnya perekonomian global, LKS di Aceh harus tetap waspada dan menyusun langkah strategis dan taktis untuk menghadapi ini dan tetap berupaya merangsang gerak pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Launching Galeri

Pada saat yang sama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-Raniry melaunching Galeri Edukasi EKonomi dan Keuangan Syariah. Galeri tersebut merupakan sarana edukasi terkait dengan lembaga keuangan Syariah dan juga tokoh pemikir ekonomi Islam yang terdiri dari ilmuwan Islam klasik seperti al-Mawardi, Ibnu Khaldun dan lain-lain, juga ilmuwan kontemporer serta tokoh ekonomi Syariah Indonesia dan Aceh. 

Dr. Hafas Furqani, M.Ec (wakil Dekan I FEBI UIN Ar-Raniry) mengatakan bahwa galeri ini dibuat untuk mengedukasi masyarakat terkait konsep dan gagasan ekonomi dan keuangan Syariah. Ramai masyarakat yang belum paham apa itu ekonomi Syariah. Di samping itu, ramai yang tidak mengetahui kontribusi pemikiran ilmuwan Islam tentang konsep dan teori ekonomi, padahal konsep tersebut unik dan lebih bagus dari konsep ekonomi konvensional karena digali dan dikembangkan dari sumber agama yaitu al-Qur’an dan Hadits. 

Galeri FEBI bertempat di gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-Raniry yang bisa dikunjungi oleh para mahasiswa dan juga masyarakat umum yang ingin belajar mengenai ekonomi dan keuangan Syariah (hafas/rel)

SHARE :

0 facebook:

Post a Comment

 
Top