Oleh: Nursalmi, S.Ag
Da’iyah Kota Banda Aceh

Rasulullah saw meninggalkan dua warisan berharga untuk kita. Apabila kita benar benar menggunakan, mempelajari dan kemudian mengamalkannya, niscaya kita akan memperoleh kebahagiaan dalam menjalani kehidupan. Tidak akan tersesat selamanya. Mendapati jalan mulus menuju surga, yaitu Alquran dan Hadits. 

Frasa  one day one juz tidak asing lagi di pendengaran kita. Hal ini dilakukan oleh satu komunitas untuk mengajak umat mencintai Alquran dengan membiasakan membaca satu juz dalam satu hari. Berarti Alquran bisa dikhatamkan dalam setiap tiga puluh hari. Ini merupakan satu usaha yang patut kita apresiasi, agar Alquran tertanam dalam setiap sanubari umat Islam. Alangkah baiknya lagi Alquran tidak hanya dibaca one day one juz, tetapi dipelajari dan ditadabburi kandungan setiap ayat, agar diketahui pesan yang ada di dalamnya. 

Setelah Alquran mengkristal dalam sanubari umat, maka program selanjutnya adalah one day one hadits. Dan ini juga sudah berjalan di tengah tengah umat. Hal ini merupakan program yang luar biasa dan patut diberikan acungan jempol. Karena Alquran sudah biasa dibaca oleh setiap muslim, tetapi hadits sangat jarang dibaca dan dipelajari, kecuali hanya sebagian orang saja yang khusus menuntut ilmu hadits, atau sekadar mengikuti kurikulum pelajaran hadits di madrasah dan pesantren. 

Allah Swt dan Rasulullah saw mewajibkan kita untuk mempelajari kedua sumber ilmu tersebut. Setelah mempelajarinya kita selaku hamba Allah dan umat Rasulullah wajib mengamalkannya. Kemudian diwajibkan pula mengajarkan dan mendakwahkannya kepada orang lain. Agar ilmu itu tidak berhenti pada kita saja. 

One day one juz dan one day one hadits adalah program belajar untuk diri sendiri, agar memperoleh ilmu dari Alquran dan hadits.  Setelah ilmu itu diperoleh, sekarang kita perlu mendakwahkannya kepada orang lain melalui program one day one person. Kita dakwahkan ilmu yang sudah kita miliki minimal kepada satu orang satu hari. Kalau dapat lebih, itu lebih bagus, agar setiap muslim bisa memperoleh ilmu agama. 

Dakwah adalah karakteristik setiap mukmin. One day one person dakwah adalah manifestasi keimanan kita, saat kita melebur di tengah-tengah umat dan mengubah ketidaktahuan menjadi ilmu yang bertebaran, pun mengubah gelapnya kemungkaran menjadi terang dalam ketaatan. Kita melakukan pembinaan terhadap lingkungan melalui transfer pemikiran yang membekas dalam benak, pemikiran itu berubah menjadi pemahaman yang memengaruhi perilaku dan menjadi pertimbangan kuat dalam mengambil keputusan hidup. Inilah dakwah yang mengkristal dan berpengaruh.

Dengan dakwah seluruh kaum Muslimin akan hidup dalam suasana keimanan, karena kesadaran yang lahir dari ruh Islam, menjadikan setiap mukmin melakukan aktivitas dakwah dengan ikhlas. One day one person, inilah sebagai tantangan kita hari ini di saat arus deras individualisme seolah tak tertolak, kita hadir sebagai pribadi yang peduli dan menjadikan dakwah sebagai bukti cinta terhadap umat.

Dakwah one day one person bisa dilakukan dengan cara menyampaikan Islam kepada siapa saja yang berada di dekat kita, pasangan bicara, yang biasanya kita ngobrol dengan topik yang tidak menentu arah. Sekarang kita ubah kebiasaan itu dengan membicarakan Islam. 

Kita mengajak “ngopi” setiap pasangan ngobrol kita, yaitu bahas perkara Islam atau perkara iman. Agar senantiasa waktu yang kita gunakan bisa dipertanggungjawabkan nanti di yaumil mahsyar.  Topik yang kita bicarakan dicatat sebagai amal jariah,  yang mengalir pahalanya untuk kita hingga yaumil mahsyar nanti. 

Program dakwah one day one person bisa dilakukan oleh setiap muslim. Tidak hanya terbatas kiai dan ustaz saja atau muballigh saja. Tidak harus punya retorika yang bagus seperti penceramah kondang. Tidak pula harus berdiri di atas mimpar. Tetapi dakwah bisa disampaikan oleh siapa saja yang telah mendapatkan ilmu, baik dari guru atau dari buku-buku dan kitab kitab bacaannya. 

Dakwah bisa disampaikan dimana saja, sambil makan minum di cafe, sambil menunggu bus di halte, saat menjemput anak sekolah, sambil menunggu anak keluar dari kelas, di ruang tunggu rumah sakit atau tempat praktek dokter. Di terminal atau bandara. Dimana saja dakwah bisa disampaikan dengan target one day one person ini. 

Tema dakwah pun bisa bervariasi. Tidak harus membuka kitab. Yang penting menyampaikan dakwah Islam, mengajak kepada yang makruf dan mencegah perbuatan mungkar. Meyakini bahwa apa yang kita sampaikan adalah agar mad’u bersedia menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. 

Jangan malu bicara Islam setiap waktu dan tempat kepada setiap orang dan semua kalangan. Seharusnya kita malu bicara ghibah dan fitnah. Jangan hiraukan jika ada yang menganggap kita sok suci, atau dianggap orang baru hijrah sok-sok dakwah. 

Beginilah yang dilakukan Rasulullah saw ketika beliau mendakwahkan Islam. Beliau mangajak masuk Islam siapa saja yang beliau temui. Dakwah Rasulullah saw mengajak manusia untuk masuk Islam. Jadi dakwah zaman sekarang, disamping mengajak orang masuk Islam, juga mengajak umat kembali kepada Islam, karena Islam yang sebenarnya telah jauh dari tubuh umat. Karena itu, jangan tunggu pintar baru berdakwah, sebab  dakwah adalah mengajak atau menyeru umat kepada kabaikan. Siapa saja bisa melakukannya asalkan dia menjaga sikap dan akhlaknya yang bisa diteladani oleh mad’u. 

Jika setiap hari ada dakwah, one day one person. Denga cara ini  Islam akan cepat menancap di tengah tengah umat. Kita akan melihat di sekeliling kita yang ada hanya kebaikan, tidak ada lagi kemungkaran, karena setiap orang sudah menyadari apa yang dilakukannya, baik atau burukkah akhlak dan perbuatannya. 

Semoga setiap muslim membuka diri untuk melakukan dakwah one day one person, sambil terus belajar  berbenah diri untuk bisa berdakwah ke ranah yang lebih luas lagi, agar tidak ada lagi kemungkaran di muka bumi, dan kita akan hidup dalam ketenangan, keamanan dan kebahagiaan.
SHARE :
 
Top