Oleh Sayed Muhammad Husen

Mengapa ibadah perlu direncanakan? Ibadah wajib atau ibadah sunnah patut direncanakan dengan baik, supaya masing-masing kita punya target untuk memaksimalkan pengamalan ibadah tersebut. Dengan adanya target, seseorang akan bersungguh-sunguh untuk mencapai terget ibadah yang telah diprogramkan. Pada akhirnya dia akan mengevaluasi, mengapa ibadah tersebut tak mampu dia laksanakan dengan sempurna, terutama ibadah sunnah.

Idealnya, seorang remaja atau pemuda muslim dipandu oleh mentornya untuk merencanakan kapan dia harus melaksanakan ibadah haji, umrah atau menyembelih qurban. Dengan rencana itu, dia akan berupaya untuk mampu melaksanakannya. Dengan itu pula etos kerjanya meningkat dan bersungguh-sungguh menceri rezeki, sehingga dapat mengerjakan haji, umrah atau berqurban.

Lebih spesifik, merencanakan qurban, misalnya. Apabila sejak baligh seseorang tak terdorong merencanakan qurban, maka lazimnya sampai dia memiliki penghasilan yang cukup pun sama sekali tak terbersit niat untuk berqurban. Padahal berqurban dengan penghasilan rendah dapat dilakukan. Misalnya, qurban seekor kambing Rp 2,5 juta hanya dengan menabung sehari Rp 6.800 rupiah.

Demikian juga muslim dewasa, telah berkeluarga, dan telah bekerja dengan penghasilan yang memadai apabila tak merencanakan quran dengan  baik, maka dipastikan dia hanya menyaksikan orang lain berqurban. Bahkan, dia mendapat ancaman Rasulullah Saw supaya tidak mendekati tempat shalat/tempat penyembelihan quran, jika memang tak melaksanakan quran pada hari Raya Idul Adha.

Karena itu, kita anggap penting merencanakan qurban sejak sekarang, bahkan lebih baik sejak pasca Idul Adha tahun lalu, sehingga kita dapat melaksanakan qurban setiap tahun. Qurban adalah syiar Islam dan ukuran ketaqwaan seorang muslim kepada Allah Swt. Selebihnya tentu saja qurban berdampak positif terhadap solidaritas sosial. Indah sekali jika seorang muslim mumpu berqurban setiap tahun.

Dengan perencanaan ibadah yang baik, kita bisa pula merencanakan alokasi anggaran keuangan keluarga setiap bulan. Selain merinci rencana pengeluaran untuk kebutuhan pokok setiap bulan, kita juga merencanakan anggaran untuk rencana menunaikan ibadah zakat, haji, umrah, sedekah, donasi yatim, wakaf, qurban, serta ibadah lainnya. 

Sumber: Gema Baiturrahman, 21 Juni 2019
SHARE :
 
Top